Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Seksual, Pernikahan Dini, dan Anemia ke Remaja

Mahasiswa KKN 59 Kelompok 84 UIN Gus Dur sosialisasikan pencegahan kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia ke remaja di Posyandu Remaja Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.-Istimewa-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 59 kelompok 84 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) telah melaksanakan program kerja “Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual, Pernikahan Dini, dan Gizi Anemia” pada Kegiatan Posyandu Remaja (PosRem) di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Kegiatan ini diadakan pada hari Ahad (28/7/2024) dengan mengundang narasumber Duta Genre Kabupaten Pekalongan, Huwaida Akila.

Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh Ibu Bidan Ana, para kader PosRem dan puluhan remaja Desa Sumurjomblangbogo.

Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan remaja yang meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, dan kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Kelompok 84 UIN Gus Dur Hidupkan Kembali Permainan Tradisional di SD Sumurjomblangbogo

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan para remaja sebelum mengikuti sosialisasi.

Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Bidan Ana.

Dalam sambutannya, Ibu Bidan Ana menekankan pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini.

Ia juga mengapresiasi kehadiran para remaja yang antusias mengikuti kegiatan ini.

“Saya sangat senang melihat antusiasme kalian dalam mengikuti acara ini. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pernikahan dini sangat penting untuk masa depan kalian. Mari kita bersama-sama mencegah kekerasan seksual dan pernikahan dini yang dapat merugikan masa depan kalian,” ujar Ibu Bidan Ana.

Selanjutnya, Huwaida Akila, memberikan materi tentang kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia. Namun, kali ini pemaparan materi dilakukan dengan cara yang menarik, yaitu melalui permainan edukatif ular tangga.

Dalam permainan ini, setiap langkah yang diambil oleh peserta mengandung informasi dan pertanyaan seputar topik-topik yang disosialisasikan. Hal ini membuat para remaja lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan.

“Kalian adalah generasi penerus bangsa. Penting bagi kalian untuk memahami bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini. Selain itu, asupan gizi yang seimbang juga sangat penting untuk kesehatan kalian. Melalui permainan ini, kita dapat belajar sambil bermain, sehingga pesan-pesan penting ini dapat lebih mudah diingat,” kata Huwaida.

BACA JUGA:Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang untuk Kuliah di UIN Gus Dur

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan