Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang untuk Kuliah di UIN Gus Dur

MENDAFTAR UIN - M Nurman Faza diwawancara usai mengikuti ujian seleksi PMB Jalur Mandiri di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Senin (22/7/2024).-ISTIMEWA -

KOTA - Keterbatasan fisik bukanlah menjadi halangan untuk terus menuntut ilmu. Sebagaimana ditunjukkan oleh Muhammad Nurman Faza (22), salah seorang calon mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Faza, begitu ia biasa disapa, merupakan lulusan SLB Negeri Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.

Laki-laki kelahiran 22 Mei 2002 itu mendaftar UIN Gus Dur pada tahun akademik 2024/2025 melalui Jalur Mandiri. Dia mendaftar pada Program Studi (Prodi) Informatika untuk Pilihan I, dan Prodi Bisnis Digital untuk Pilihan II.

Faza, yang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir, membuktikan kalau dirinya tidak pernah menyerah dalam mengejar cita-citanya untuk meraih gelar sarjana. 

Dengan tekad kuat dan kesempatan yang diberikan oleh UIN Gus Dur Pekalongan, ia berharap bisa menuntut ilmu di UIN Gus Dur. 

"Saya berharap bisa keterima di UIN Gus Dur ini dan saya bisa mendapatkan gelar sarjana," kata Faza, usai mengikuti ujian tertulis berbasis komputer menggunakan Sistem Ujian Mandiri Onsite (SUMO) dan Ujian Wawancara di Kampus II UIN Gus Dur, Senin (22/7/2024).

Dia adalah contoh nyata bagaimana kegigihan dan dukungan dari lingkungan menunjukkan perjuangannya dalam mengatasi segala rintangan.

Keinginan Faza itu juga mendapat semangat dan dukungan dari keluarganya. Keluarga memberikan kesempatan yang tepat bagi Faza untuk meraih kesuksesan.

Keterbatasan tidak menjadi halangan bagi seorang untuk menggagalkan mimpinya dalam meraih kesuksesan.  

"Saya berharap dengan Faza bisa melanjutkan kuliah di UIN Gus Dur ini, bisa menjadi anak yang sukses dan bisa berkembang. Walaupun keadaannya inklusif tapi saya tetap dukung dan selalu memberikan semangat agar bisa menjadi seorang yang sukses kelak," ujar keluarga Faza.

*) Kampus Kemanusiaan

UIN Gus Dur Pekalongan sendiri telah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua mahasiswa, tanpa memandang keterbatasan fisik. 

Infrastruktur kampus telah dirancang dengan aksesibilitas yang memadai, termasuk fasilitas lift, gedung yang dilengkapi dengan ram, serta akses ke perpustakaan dan fasilitas lainnya.

Rektor UIN Gus Dur Pekalongan Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag., menegaskan bahwa nilai inklusivitas merupakan bagian integral dari visi dan misi universitas. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan