Kisah Istimewa saat Kajian Ihya' Ulumuddin di Kanzus Sholawat Pekalongan, Habib Luthfi dan Kyai Akrom Shofwan

Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan-Radarpekalongan.id-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel ini akan membahas tentang kisah istimewa saat kajian Ihya' Ulumuddin di Kanzus Sholawat Pekalongan.

Saat ini di Kota Pekalongan ada banyak kajian-kajian Islami yang diselenggarakan oleh para ulama mumpuni di berbagai daerah.

Seperti yang akan kita bahas kali ini, kajian kitab Ihya' Ulumuddin di Gedung Kanzus Sholawat diadakan rutin setiap malam Rabu, bakda Isya'. Saat ini yang mengkaji adalah KH Adib Karomi Pekalongan.

Kajian kitab istimewa yang ditulis oleh Imam Ghazali itu sudah terselenggara sejak lama. Setiap kajian pasti dihadiri oleh cukup banyak jamaah dari kalangan santri pria maupun wanita.

BACA JUGA:Kisah Karomah Habib Ahmad bin Tholib Al-Athas Pekalongan saat Akan Dijahati Orang

Pada awalnya kitab Ihya' Ulumuddin akan dibacakan oleh KH Akrom Shofwan, dan kemudian akan dijelaskan langsung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, ternyata ada beberapa kisah istimewa saat kajian Ihya' Ulumuddin di Kanzus Sholawat Pekalongan.

Salah satunya adalah ketika awal penunjukan KH Akrom Shofwan sebagai pembaca kitab Ihya' di Kanzus Sholawat. Menurut keterangan dari Kyai Abdul Kholid Ma'rufi (menantu Kyai Akrom), ternyata penunjukan tersebut melewati proses yang istimewa.

Ketika itu Habib Luthfi bin Yahya bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, di mimpi tersebut Rasulullah memberi isyarat kepada Habib Luthfi yang menjadi dasar dari penunjukan Kyai Akrom Shofwan.

BACA JUGA:Hubungan Kakek Habib Luthfi dan Habib Bagir Pekalongan, 2 Ulama Besar yang Dimakamkan di Sapuro

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tua di Kayugeritan, Habib Luthfi bin Yahya sering Ziarah Kesini

Kyai Akrom memang dikenal sebagai ulama yang sangat dekat dengan kitab Ihya' Ulumuddin, banyak dari santri bahkan ulama lain yang mengapresiasi penjelasan Kyai Akrom.

Penjelasan Kyai Akrom tentang kitab Ihya' sangat mendalam dan mudah dipahami oleh para santrinya.

Bahkan Kyai Ibnu Hajar (putra Kyai Mudzakkir Sampangan) pernah membuat bait syair sepanjang 32 baris, bait syair tersebut menggambarkan kedalaman Kyai Akrom dalam mengkaji kitab Ihya'.

Tag
Share