Buka PPDB Offline, SMPN 9 Pekalongan Door to Door Kunjungi Rumah Calon Siswa Baru

DAFTAR - Salah satu calon siswa baru terlihat sedang melakukan pendaftaran di halaman sekolah --

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Resmi ditutup Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2024/2025, SMPN 9 Pekalongan tetap semangat dalam memenuhi target kuota yaitu 96 siswa. Dengan semangat membara bahkan guru dan karyawan membuka pendaftaran offline dan melakukan jemput bola door to door mendatangi rumah calon siswa baru.

Disampaikan Kepala SMP Negeri 9 Kota Pekalongan, Ida Solowati bahwa pada tahun ajaran baru ini SMPN 9 Pekalongan memiliki kuota terima 96 siswa yang terbagi menjadi 3 Rombongan Belajar ( Rombel). Namun, terhitung sampai PPDB online ditutup dan hari terakhir pendaftaran ulang dilakukan, hanya ada 47 siswa yang mendaftar. 

"Kami datangi ke rumahnya langsung anak lulusan SD yang belum mendapatkan SMP dimanapun. Kalau ada yang bisa lewat telepon ya kami konfirmasi juga lewat telepon untuk kemudian mereka diminta mendaftar langsung ke SMP Negeri 9 Kota Pekalonganl," ungkap Ida.

Dari upaya jemput bola penjaringan peserta didik baru itu, pihak sekolah mendatangi rumah para calon siswa di sekitar lingkungan SMP Negeri 9 Kota Pekalongan, diantaranya di wilayah Kelurahan Krapyak, Slamaran, Panjang Wetan, dan sebagainya. Meski masih ada kekurangan siswa, Ida mengakui, bahwa di Tahun 2024 ini cukup ada peningkatan minat dari calon peserta didik yang memilih SMP Negeri 9 Kota Pekalongan sebagai sekolah pilihan pertama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di Tahun 2024 ini, sudah ada 15 anak calon peserta didik baru yang memilih SMP Negeri 9 Kota Pekalongan sebagai sekolah prioritas pertama pada hari pertama PPDB online dibuka pada 19 Juni 2024 lalu dari zonasi terdekat seperti lulusan SD Negeri Krapyak Lor 1,4, dan 5.

BACA JUGA:Liburan Sekolah, Masjid Al Ikhlas Mejasem Timur Gelar Belajar Gratis

BACA JUGA:Libur Sekolah, Perpustakaan Jadi Pilihan

"Upaya ini memang inisiatif sendiri, kami awalnya mencoba lewat telepon kepala sekolah dari beberapa SD di wilayah kami, jika ada anak lulusan SDnya yang belum mendapatkan SMP manapun, bisa diarahkan untuk mendaftar ke SMP Negeri 9 Kota Pekalongan. Memang beberapa anak atau orangtua siswa beranggapan bahwa, SMP Negeri 9 ini terlalu jauh, padahal dengan adanya Jembatan Kranjang yang menghubungkan wilayah Panjang Wetan ke Kelurahan Krapyak dan tembus ke arah Slamaran ini bisa mempersingkat waktu akses ke SMP Negeri 9 Kota Pekalongan," ujarnya.

Disampaikan Ida, sejak adanya pemerataan kualitas sekolah, SMP Negeri 9 Kota Pekalongan juga terus berbenah dari mulai kelengkapan sarana dan prasarana, penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para guru dan tenaga kependidikan, kualitas lulusan hingga mutu sekolah. Bahkan, SMP Negeri 9 Kota Pekalongan juga menjadi salah satu sekolah inklusif. Dimana, di sekolah ini, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.

"Tahun ini kami menerima 3 anak inklusi.  Di kelas tersebut, para siswa bisa terlatih dan terdidik untuk dapat menghargai, menghormati, dan menerima satu sama lain dengan penuh empati," pungkas Ida.(Mal)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan