Batang Tak Masuk Zona Megathrust, Pemkab Minta Masyarakat Tetap Waspada

PIMPIN RAPAT - Pj Sekda Batang, Ari Yudianto saat memimpin rapat di internal Pemkab Batang. Ia memastikan Batang tak masuk dalam zona Megathrust.-DOK ISTIMEWA-

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang menegaskan bahwa wilayahnya tidak termasuk dalam zona yang berpotensi terkena gempa megathrust. Hal ini disampaikan oleh Pj Sekda Batang, Ari Yudianto, pada Kamis 5 September 2024.

Menurut Ari, potensi gempa megathrust hanya mengancam daerah-daerah yang terletak di kawasan Pantai Selatan Jawa.

"Ya, berdasarkan informasi yang kami terima, daerah yang berpotensi terkena gempa megathrust lebih berada di kawasan Pantai Selatan," ungkap Ari.

Hingga saat ini, kata Ari, Pemerintah Kabupaten Batang belum menerima surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait kesiapsiagaan terhadap ancaman gempa megathrust. "Kami belum dapat surat edaran itu," imbuhnya.

Sebagai informasi, Pemprov Jateng telah mengirimkan surat edaran terkait mitigasi bencana kepada sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Langkah ini dilakukan menyusul potensi gempa megathrust yang diperkirakan dapat memicu gempa dan tsunami.

Surat Edaran Nomor 360.0/2094 yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, pada 28 Agustus 2024, merupakan tindak lanjut dari informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai zona megathrust di Indonesia.

Adapun wilayah yang berhadapan langsung dengan zona megathrust di Jawa Tengah mencakup Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.

Adapun beberapa imbauan yang disarankan melalui surat edaran tersebut antara lain mengintruksikan kepada seluruh instansi dan warga untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap, terutama di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jateng.

Instansi-instansi terkait juga diminta melakukan pengecekan kembali alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanan, dan memastikan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman dan bebas bencana.

Selain itu, memastikan ketersediaan papan informasi, rambu-rambu serta arah evakuasi yang memadai terutama untuk wilayah Pantai Selatan Jateng. 

Pemerintah kabupaten/kota juga diminta meningkatan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat, serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. 

Hal ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami.

Tidak kalah penting adalah meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan, serta melaksanakan simulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Meskipun Kabupaten Batang tidak termasuk dalam wilayah yang berhadapan langsung dengan zona megathrust, Ari tetap mengingatkan agar masyarakat serta instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tetap waspada dan mempersiapkan sarana prasarana kebencanaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan