Hubungan Mataram Islam dan Pekalongan, Cerita Rakyat Dukuh Sabarwangi di Kecamatan Bojong

Senin 15 Jul 2024 - 16:06 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

Setelah beberapa saat lamanya, pemukiman baru telah rampung dibuat, para warga menyambutnya dengan suka cita. Hati Ki Sabaran Alif ikut bahagia melihat kegembiraan para warganya. Beliau benar-benar tokoh yang sangat bijak dan memiliki kasih sayang kepada warganya.

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tokoh Sufi Kontroversial di Pekalongan, Penyebar Konsep Manunggaling Kawulo-Gusti

Untuk menamai pemukiman baru tersebut, Ki Sabaran Alif menyematkan filosofi yang sangat luhur. Beliau menamai desa tersebut dengan nama Sabarwangi, dengan makna siapa saja yang mau bersabar maka namanya akan wangi atau harum dan berhasil dalam menjalani hidup.

Keistimewaan Ki Sabaran Alif

Diceritakan pada masa penjajahan Belanda, Dukuh Sabarwangi tidak pernah hancur meski dijatuhi bom beberapa kali oleh para penjajah.

Menurut masyarakat, hal ini disebabkan karena Ki Sabaran Alif telah memberikan pagar gaib kepada Dukuh Sabarwangi, fungsinya untuk menghalau serangan-serangan jahat yang akan masuk.

BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?

BACA JUGA:Napak Tilas Mengunjungi Makam Wali Keramat di Pekalongan, Makam Mbah Kyai Nurul Anom Kranji Kedungwuni

Demikian cerita rakyat Dukuh Sabarwangi di Kecamatan Bojong yang sekaligus menjadi penanda hubungan Kraton Mataram Islam dengan wilayah Pekalongan.(*)

Kategori :