Bahagia ala Plato, Filsuf Ternama dari Athena dan Guru dari Aristoteles

Konsep Bahagia ala Plato-frimufilms/Freepik-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel berikut akan mengajak pembaca untuk menyelami konsep bahagia ala Plato, seorang filsuf ternama dari Athena.

Bagi banyak orang nama Plato pasti sudah tidak asing lagi, bahkan pemikirannya pun cukup populer dan sudah banyak dikaji di berbagai negara.

Plato dikenal sebagai seorang filsuf yang banyak mengkaji alam ide, ia adalah guru dari Aristoteles dan murid dari Socrates, ketiganya sama-sama menjadi tokoh besar sampai sekarang.

Lahir di Athena (Yunani) pada 428 M dari keluarga aristokrat atau bangsawan, Plato sempat bercita-cita menjadi seorang negarawan sebelum ia merasa kecewa dengan sikap beberapa oknum pemimpin.

BACA JUGA:Bahagia ala Raden Sosrokartono, Filsuf Jawa Sekaligus Kakak Kandung RA Kartini

Kita akan mencoba menyelami samudera pemikiran Plato, dalam hal ini dikhususkan pada pemikirannya tentang konsep kebahagiaan dan cara bagaimana agar manusia bisa bahagia.

Bahagia ala Plato

Salah satu filsuf yang menjadi khazanah penting dalam Filsafat itu membagi kenikmatan dalam hidup menjadi 2, kenikmatan yang sifatnya sebentar dan kenikmatan yang jangka waktunya lebih lama, kenikmatan yang kedua adalah kenikmatan kebahagiaan.

Kenikmatan kebahagiaan yang dimaksud Plato adalah kenikmatan yang muncul bukan hanya karena sesuatu yang bersifat materi saja.

Plato mengungkap bahwa tujuan hidup manusia salah satunya adalah mencapai kebahagiaan, kebahagiaan paling sejati menurutnya adalah ketika manusia mendapat pengetahuan.

BACA JUGA:Bahagia ala Ranggawarsita, Pujangga Besar Tanah Jawa

BACA JUGA:Filsafat Jawa yang Dikaji di Luar Negeri, Inilah Ki Ageng Suryomentaram

Pengetahuan manusia akan membawa mereka pada kebajikan, bagi orang-orang yang berpengetahuan tinggi, melakukan kebaikan dapat menimbulkan kebahagiaan dalam diri.

Bagi sebagian orang yang sudah tercerahkan, belajar dan mendapat pengetahuan baru adalah sebuah kepuasan dan kenikmatan yang membuatnya menjadi bahagia, kebahagiaan seperti ini menurut Plato sifatnya paling lama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan