MPLS Dimulai Hari Ini, SMPN 7 Batang Ajak Siswa Baru Perkuat Kesiapsiagaan Bencana

ADAPTASI - Siswa SMPN 7 Batang beradaptasi dan siap siaga menghadapi bencana. -DOK ISTIMEWA-

BATANG - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik SMPN 7 Batang dimulai hari ini, Senin 22 Juli 2024. Tak hanya beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru, siswa baru juga turut diminta untuk beradaptasi dan siap siaga. 

Pasalnya SMPN 7 Batang menjadi salah satu titik terdampak gempa 4.4 Magnitudo di Batang pada 7 Juli 2024 lalu. Dimana ada beberapa fasilitas yang terdampak, seperti beberapa plafon kelas yang roboh dan rusak. 

Kendati infrastruktur sekolah belum seluruhnya diperbaiki, namun nyatanya kegiatan pembelajaran tetap dimulai, meski dengan segala keterbatasan. 

Kepala SMPN 7 Batang Moehammad Santoso mengatakan, para siswa baru bersama orang tua perlu diberikan penjelasan lebih intens tentang kegiatan selama MPLS.

“Kami sudah bertemu orang tua dan siswa sudah dikumpulkan di kelas masing-masing, untuk mempersiapkan perlengkapan MPLS selama tiga hari kedepan. Karena mayoritas bertempat tinggal di area terdampak gempa, otomatis secara mental mereka sudah terbentuk untuk selalu siaga, namun berkeinginan keras menuntut ilmu,” katanya, saat memantau ruang kelas, SMPN 7 Batang, Kabupaten Batang, Sabtu (20/7/2024).

Dari enam ruang kelas 7, tiga ruang di antaranya mengalami kerusakan plafon cukup parah, sedangkan tiga lainnya masih cukup baik. “Kelas 7B, C dan E dirobohkan plafonnya dan 7A,D dan F masih berplafon,” jelasnya.

Sejumlah perbaikan awal, telah dilakukan seperti perbaikan instalasi listrik, sejak beberapa hari lalu. Kendati demikian, masih ada beberapa kelas yang proses perbaikannya usai.

“Ini masih perbaikan awal, sementara masih menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan lainnya, supaya meringankan siswa saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Semoga bantuannya cepat disalurkan, sehingga perbaikan total pada bangunan terdampak gempa dapat disegerakan,” harapnya.

Salah satu siswi baru, Diah Pramita mengaku terkejut melihat kondisi ruang kelas tanpa plafon. Meski sedikit cemas, namun tetap masuk kelas untuk mendapatkan arahan persiapan sebelum mengikuti MPLS esok.

“Takut juga lihat atapnya tanpa plafon, takutnya kalau ada gempa lagi. Tapi karena niat ingin cari ilmu tetap berangkat, sambil berhati-hati, kalau ada gempa langsung lari ke lapangan,” tuturnya.

Hal senada pun disampaikan orang tua siswa, Tutik yang merasa sedikit cemas, melihat kondisi ruang kelas yang belum sepenuhnya diperbaiki. 

“Takut juga tapi ya harus tetap berangkat, yang penting berdoa dan hati-hati biar selamat sampai sekolah,” pungkasnya. (Nov)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan