Cerita Rakyat Desa Pucung Tirto, Masuk Islamnya Empu dari Gunung Bromo dengan Syekh dari Turki

Sang Empu dari Gunung Bromo-jcomp/Freepik-

Singkat cerita setelah melewati perjalanan panjang, Syekh Khanizar sampai di desa yang dihuni oleh Ki Empu Pandiro dan anak perempuannya.

Ulama yang dikenal welas asih tersebut tidak butuh waktu lama untuk bisa membaur dengan warga sekitar, juga dengan keluarga sang empu.

BACA JUGA:Menelusuri Makam Wali Perempuan di Pekalongan, Ibu Agung Siti Fatimah Ambariyah

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

Bahkan karena melihat ajaran yang dibawa Syekh Khanizar dan cara dakwah beliau, keluarga Ki Empu Pandiro pun masuk Islam dibimbing langsung oleh ulama dari Turki tersebut.

Saat masuk Islam, Ki Empu Pandiro sudah berusia 76 tahun dan Endang Runitan berusia 26 tahun. Nama mereka kemudian diubah menjadi Kyai Jalaluddin dan Nyai Mutjanah.

Kembalinya Warok Wirodito

Menepati janjinya 3 tahun lalu, berandal dari Alas Roban itu datang dengan kesaktian baru dan siap untuk mempersunting Endang Runitan menjadi istrinya.

Sesampainya di desa, ia dibuat kaget saat keluarga si empu sudah masuk Islam dan gadis pujaan hatinya sudah menjadi istri dari Syekh Khanizar.

BACA JUGA:Napak Tilas Mengunjungi Makam Wali Keramat di Pekalongan, Makam Mbah Kyai Nurul Anom Kranji Kedungwuni

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Mbah Gendon di Kesesi, Kisah Wali Keramat dari Pekalongan

Perkelahian antara Syekh Khanizar dengan Warok Wirodito pun tak bisa dihindari. Syekh Khanizar terdesak, ternyata musuhnya memiliki ilmu rawa rontek yang susah untuk dikalahkan.

Saat sedang beristirahat dan memikirkan cara mengalahkan Warok Wirodito di bawah pohon pucung, Syekh Khanizar mendapat bisikan yang entah datangnya dari mana.

"Assalamualaikum, Khanizar pengapesane Wirodito adalah dengan didorong dan jangan sampai tubuhnya menyentuh bumi. Itu akan menyebabkan kejayaannya lebur. Wassalamualaikum".

Syekh Khanizar merasa itu merupakan petunjuk dari Allah SWT lewat bisikan tadi, beliau pun melakukan apa yang beliau dengar, yang membuat Warok Wirodito berhasil tumbang pada tanggal 20 Jumadil Awwal 1024 H.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan