Kisah Karomah Habib Ahmad bin Tholib Al-Athas Pekalongan saat Akan Dijahati Orang

Makam Habib Ahmad Sapuro-Laduni.id-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel kali ini akan membahas tentang kisah karomah Habib Ahmad bin Tholib al-Athas Pekalongan, ulama alim yang berjasa bagi kemajuan Islam di Kota Batik.

Kompleks pemakaman Sapuro Pekalongan menyimpan banyak sekali mutiara berharga, yakni makam-makam para ulama, wali, dan syuhada.

Salah satu makam yang paling sering dikunjungi para peziarah dari berbagai kota adalah makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib al-Athas.

Beliau adalah sosok ulama sekaligus wali besar kelahiran Hadramaut, tepatnya di kota al-Hajarayn pada tahun 1839 M atau 1255 H.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

Setelah mengembara mencari ilmu pada ulama-ulama besar di Hadramaut dan Makkah, Habib Ahmad memutuskan untuk hijrah dan berdakwah di Nusantara.

Habib Ahmad sampai di Indonesia sekitar tahun 1880an M, saat tiba beliau langsung memutuskan untuk berdakwah dan menetap di Kota Pekalongan.

Di Kota Pekalongan beliau membuka beberapa pengajian, di antaranya di Masjid Wakaf dan kediaman beliau sendiri, Habib Ahmad mengajar beberapa kitab sekaligus menjadi imam di Masjid Wakaf.

Pengaruh Habib Ahmad sangat terasa bagi masyarakat Pekalongan, sampai kita bisa melihat sendiri kini Pekalongan menjadi kota yang religius, banyak pondok maupun majelis di kota ini.

BACA JUGA:Napak Tilas Mengunjungi Makam Wali Keramat di Pekalongan, Makam Mbah Kyai Nurul Anom Kranji Kedungwuni

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

Sebagai ulama yang memahami syariat agama Islam, beliau dikenal tegas dalam menerapkan "Amar Ma'ruf Nahi Munkar". Melansir dari kanal Youtube Ustadz Muhammad Al-Habsyi, ada beberapa kisah karomah Habib Ahmad bin Tholib al-Athas Pekalongan.

Kisah tersebut disampaikan langsung oleh Habib Muhammad al-Habsyi, cucu dari Habib Anis al-Habsyi Solo, sekaligus cicit dari Habib Ali al-Habsyi (Penulis Maulid Simthud Durar).

Habib Muhammad mengisahkan bahwa dahulu Habib Ahmad Pekalongan benar-benar menjalankan apa yang menjadi ajaran dari agama Islam.

Tag
Share