Dikenal sebagai Pendakwah yang Humoris, Almaghfurlah KH Su'udi Kergon ternyata Ahli Tirakat

Almaghfurlah KH. Su'udi Pekalongan-Youtube CSTV PEKALONGAN-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Selain dikenal sebagai kyai alim yang sukses dalam dunia dakwah, Almaghfurlah KH Su'udi Kergon ternyata ahli tirakat.

Pekalongan memiliki banyak sekali ulama-ulama ternama dengan kekhasannya masing-masing dalam membimbing umat.

Seperti Kyai Su'udi yang dikenal sebagai dai atau penceramah yang humoris, beliau selalu menyisipkan guyon dalam materi dakwahnya, sehingga membuat jamaah tidak merasa jenuh.

Pengajian yang Kyai Su'udi menjadi pengisi ceramah di dalamnya selalu dipadati jamaah, mereka betah mendengarkan paparan ilmu agama dari Kyai Su'udi meski kadang sampai larut malam.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, Kyai Su'udi lahir di Desa Kergon, Kecamatan Pekalongan Barat. Beliau lahir tepat 3 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, yakni 17 Agustus 1948.

Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat Kyai Su'udi untuk menimba ilmu, khususnya ilmu-ilmu agama Islam.

Setelah selesai dari Sekolah Rakyat (SR) Sapuro 03, beliau tidak melanjutkan sekolah formalnya. Kyai Su'udi memutuskan untuk mengaji di salah satu pondok tua di Pekalongan, yakni Pondok Pesantren Ribatul Muta'alimin di daerah Landungsari.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: Didirikan oleh Ulama Besar, Inilah Sejarah Berdirinya Masjid Raudhah Pekalongan

BACA JUGA:Haul Habib Ali bin Yahya Pekalongan dan Acara 7 Hari Wafatnya Syarifah Salma (Ayah dan Istri Habib Luthfi)

Di pondok yang didirikan oleh KH. Saelan pada tahun 1921 itu Kyai Su'udi menimba ilmu-ilmu agama dengan tekun dan telaten. Saat beliau ngaji di sana, Pondok Ribat sedang diasuh oleh KH. Nahrowi Chasan.

Semangat mengaji dari kyai fenomenal itu terus membara, selain menuntut ilmu di Ribat beliau juga mengaji di beberapa majelis dan pondok pesantren.

Di antara guru-guru beliau adalah Habib Ali bin Ahmad al-Athas, KH. Akrom Shofwan (Jenggot), KH. Zaenal Arifin (Kebulen), KH. Dananir (Sapuro), KH. Warmidi, KH. Muhtas (Patebon), KH. Su'udi (Tirto) dan masih banyak lagi.

Melihat semangat mengaji yang beliau miliki, tak heran jika kelak KH. Su'udi menjadi kyai sekaligus pendakwah yang banyak disukai masyarakat.

Tag
Share