Jejak Sejarah Pekalongan: 2 Punden Berundak di Pekalongan, Tempat Pemujaan Kepercayaan Lokal?

Ilustrasi Punden Berundak-attoriolong.com-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Ada punden berundak di Pekalongan? Yuk simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Dari berbagai peninggalan kuno yang pernah ditemukan di wilayah Pekalongan, sangat membuktikan bahwa Pekalongan bukan wilayah kemarin sore.

Pekalongan nyatanya sudah ada sejak lama, ada banyak peninggalan arkeologi yang dapat memperkuat pernyataan tersebut.

Di antaranya adalah yang akan kita singgung kali ini, peninggalan berupa punden berundak, bangunan suci tempat ibadah masyarakat zaman dulu.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: Didirikan oleh Ulama Besar, Inilah Sejarah Berdirinya Masjid Raudhah Pekalongan

Istilah punden berundak sendiri berasal dari bahasa Jawa, punden bisa diartikan sebagai tempatnya orang suci, sedangkan berundak artinya bertingkat-tingkat.

Seperti namanya, punden berundak adalah bangunan bertingkat yang biasa digunakan untuk menghormati roh leluhur yang dikeramatkan.

Kegiatan tersebut biasa dilaksanakan oleh masyarakat yang menganut kepercayaan lokal pada saat itu.

Nah, melansir dari buku "Peradaban Hindu-Buddha Pekalongan" yang disusun oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, pernah ditemukan beberapa bangunan suci itu di Pekalongan.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

BACA JUGA:Cerita Rakyat Pekalongan: Sejarah Penamaan Desa Sawangan Kecamatan Doro

Berikut adalah 2 punden berundak di Pekalongan, sebagai bukti bahwa wilayah ini sudah dihuni sejak zaman dahulu.

1. Punden Berundak di Desa Lemah Abang

Bertempat di Dusun Bagol, Desa Lemah Abang Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, para peneliti memperkirakan punden berundak ini sudah ada sejak abad ke 1 SM - 1 M.

Tag
Share