Perjalanan Pendidikan KH Ghufron Achid Pekalongan
Makam KH Ghufron Achid-Aghistna Muhammad-
Selain belajar kepada para ulama di Lasem, KH. Ghufron Achid juga pernah nyantri kepada KH. Muhammadun Pondowan di Pati, Jawa Tengah.
Kemudian beliau juga pernah mengaji kepada ulama-ulama di Kudus, di antaranya adalah KH. Arwani Amin, seorang ulama yang ahli dalam bidang Al-Qur'an.
BACA JUGA:Menelusuri 5 Makam Wali Besar di Sapuro Pekalongan
Ketekunan Kyai Ghufron dalam menimba ilmu agama menjadi salah satu faktor beliau menjadi ulama yang sangat alim. Setelah kembali dari pengembaraannya dalam mencari ilmu, KH. Ghufron Achid kemudian menikah dengan putri seorang ulama besar dari Sampangan, Pekalongan. Beliau adalah KH. Mudzakir bin KH. Fadholi, sosok dibalik berdirinya Yayasan Salafiyah di Kauman, Pekalongan.
Putri KH. Mudzakir yang dinikahkan dengan KH. Ghufron bernama Ning Aisyah, adik kandung dari KH. Ibnu Chadjar bin KH. Mudzakir.
Setelah menjadi menantu KH. Mudzakir, KH. Ghufron pun ikut membantu perjuangan dakwah dan mengajar yang selama ini dilakukan oleh KH. Mudzakir.
Pengajian kitab biasa dilaksanakan di Mushola Al-Ihya' Sampangan, Pekalongan. Oleh sebab itu semenjak menikah KH. Ghufron Achid banyak menghabiskan waktunya di daerah Sampangan.
BACA JUGA:Hubungan Habib Ali al-Athas (Sapuro) dengan Kyai-kyai Pekalongan
Itulah sekelumit tentang perjalanan pendidikan KH Ghufron Achid Pekalongan, ulama alim yang pernah menjadi kepala Yayasan Salafiyah Kota Pekalongan.(*)