Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan
![](https://radarpekalongan.bacakoran.co/upload/81b873881155f127275ebb9fe88d2b40.jpg)
Makam Habib Hasyim di Kompleks Makam Sapuro-Laduni.id-
Ibadah haji saat itu belum semudah sekarang, perjalanannya sangat panjang, karena masih menggunakan kapal untuk mengarungi samudera.
Pada perjalanan yang panjang tersebut dimanfaatkan Habib Hasyim untuk menimba ilmu terlebih dahulu di negara-negara singgahannya, di antaranya beliau belajar pada ulama-ulama di Makkah, Madinah, dan Hadramaut.
Saat berusia 27 tahun, Habib Hasyim memutuskan untuk pindah dan menetap di Kota Pekalongan Pekalongan, Jawa Tengah.
Di Pekalongan beliau mengajar serta berdakwah menyebarkan agama Islam, banyak santri Habib Hasyim yang menjadi ulama-ulama besar.
Di antaranya adalah Mbah Dimyathi (Comal), Kyai Irfan (Kertijayan), Kyai Maliki (Landungsari), Habib Zain al-Jufri (Semarang), Kyai Usman (Cilimus, Jawa Barat), dan masih banyak lagi ulama-ulama besar yang pernah nyantri pada Habib Hasyim.
BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat Sebut Jika Orang Berdoa di Waktu Ini Hajat Apapun Akan Cepat Terkabul
BACA JUGA:Inilah 4 Keistimewaan Salat Tahajud bagi Orang yang Ingin Karirnya Bagus, kata Ustaz Adi Hidayat
Termasuk KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU) juga dikisahkan pernah mengaji pada Habib Hasyim khususnya pada ilmu Tafsir dan Hadis.
Setiap Kamis wage, Mbah Hasyim Asy'ari dan juga Sultan Hamengkubuwono IX datang ke kediaman Habib Hasyim untuk mengaji kitab Tafsir dan Hadis.
Habib Hasyim bin Yahya saat itu menjadi rujukan banyak ulama karena kealiman dan kebijaksanaannya.
Bahkan Kyai Amir (Simbang) pernah mengatakan bahwa Habib Hasyim itu sealim-alimnya orang pada zamannya.
BACA JUGA:Mengenal Agama Kuno Kapitayan dan Tanggapan Buya Syakur tentang Agama Kapitayan
Selain mengajar, di Pekalongan Habib Hasyim juga mendirikan masjid yang dinamai Masjid al-Nur, masjid tersebut sekarang terletak di daerah kampung arab, tepatnya di jalan Cempaka.
Di Masjid al-Nur beliau juga mengadakan pengajian dan acara-acara maulid, hal ini dilakukan Habib Hasyim untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada Allah dan Rasulullah.