BACA JUGA:5 Kriteria Pola Makan Sehat dan Bergizi dan Juga Cara Mengaplikasikannya
Orang yang mengonsumsi gula berlebih cenderung memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi, yang mana hal tersebut merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
4. Karies Gigi
Gula adalah makanan utama bagi bakteri di mulut. Ketika bakteri ini mencerna gula, mereka menghasilkan asam yang dapat merusak email gigi, sehingga menyebabkan karies atau gigi berlubang.
Anak-anak dan remaja yang sering mengonsumsi makanan atau minuman manis memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah gigi.
5. Penyakit Hati
Fruktosa merupakan jenis gula yang banyak ditemukan dalam makanan olahan yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati.
BACA JUGA:7 Daftar Sayuran Sehat Hijau untuk Lansia yang Bisa Menjaga kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Makanan Sehat untuk Perawatan Rambut Rontok yang Mudah Disantap
Hal ini dapat mengarah pada penyakit hati berlemak non-alkoholik, yang jika dibiarkan dapat berkembang menjadi sirosis hati atau bahkan kanker hati.
6. Gangguan Mental
Konsumsi gula yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Gula dapat menyebabkan fluktuasi dalam kadar gula darah yang dapat memengaruhi suasana hati dan energi.
Selain itu, pola makan tinggi gula juga dapat mempengaruhi fungsi otak, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kesehatan mental.
Kesadaran akan dampak buruk konsumsi gula berlebihan sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan mengurangi asupan gula, kita dapat mencegah berbagai penyakit kronis dan menjaga tubuh tetap sehat.
BACA JUGA:Sayuran Sehat Buat Lansia yang Ampuh Mencegah Penyakit Osteoporosis Karena Kaya Zat Besi
BACA JUGA:Makanan Super Yang Membantu Mencegah Kebotakan Akibat Kerontokan Rambut