Perasaan tidak bahagia sering kali disebabkan oleh sifat yang terlalu serakah pada harta benda, atau kalau dalam Islam biasa disebut dengan istilah hubbuddunya (cinta dunia).
BACA JUGA:Kisah Karomah Ayah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, Maulana Habib Ali Gholib bin Hasyim bin Yahya
BACA JUGA:Hubungan Kakek Habib Luthfi dan Habib Bagir Pekalongan, 2 Ulama Besar yang Dimakamkan di Sapuro
Menurut Sosrokartono, kebahagiaan tertinggi adalah ketika kita bisa memenuhi kebutuhan orang yang benar-benar membutuhkan. Sehingga kita bisa merasakan bahagia bersama-sama, bukannya bahagia sendirian tanpa memedulikan sekitarnya.
Itulah bahagia ala Raden Sosrokartono yang lebih mengedepankan kebahagiaan sosial, karena otomatis juga akan menimbulkan kebahagiaan pribadi.(*)