Menelusuri 5 Makam Wali Besar di Sapuro Pekalongan

Senin 01 Jul 2024 - 13:32 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

BACA JUGA:Kisah Karomah Habib Ahmad bin Tholib Al-Athas Pekalongan saat Akan Dijahati Orang

BACA JUGA:Menilik 3 Makam Kyai Besar di Pekalongan, Masyhur Memiliki Ilmu yang Luas dan Dihormati Ulama Lain

Habib Ahmad mengajar dan berdakwah di Kota Pekalongan hingga akhir hayatnya, beliau wafat pada tanggal 6 Januari 1929 M atau 25 Rajab 1347 H.

3. Habib Hasyim bin Umar bin Yahya

Kakek dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan ini lahir di Indramayu pada tahun 1862 M atau 1280 H. Ayahanda beliau adalah seorang ulama besar bernama Habib Umar bin Thoha bin Yahya.

Setelah berguru kepada para ulama besar di Nusantara, Makkah, Madinah, dan Hadramaut, Habib Hasyim memutuskan untuk berdakwah di Kota Pekalongan saat usia beliau 27 tahun.

Beliau adalah guru dari banyak ulama besar di Nusantara, di antaranya adalah KH. Hasyim Asy'ari, KH. Amir Idris, Habib Ahmad bin Zainal Jufri, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tua di Kayugeritan, Habib Luthfi bin Yahya sering Ziarah Kesini

Habib Hasyim wafat pada tahun 1931 M atau 1350 H. Makam Habib Hasyim bin Yahya dekat dengan makam Habib Ahmad al-Athas, hanya sekitar 160 meter saja.

4. Habib Ali bin Ahmad al-Athas

Makam beliau berdampingan dengan makam ayahandanya, yakni Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib al-Athas.

Semasa kecil Habib Ali dididik langsung oleh ayahandanya sebelum dikirim ke Ribath Tarim, beliau belajar di Yaman selama lebih dari 10 tahun.

Sepulangnya dari Tarim, Habib Ali al-Athas kerap mendampingi ayahandanya dalam mengajar dan berdakwah.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: Didirikan oleh Ulama Besar, Inilah Sejarah Berdirinya Masjid Raudhah Pekalongan

BACA JUGA:Almaghfurlah KH Saelan Landungsari, Sosok di Balik Berdirinya Pondok Tua di Pekalongan

Kategori :

Terpopuler