Rekomendasi 3 Puncak yang Cocok untuk Tektok di Pekalongan, Solusi bagi Pendaki yang Cuma Punya Waktu Singkat

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Berikut adalah rekomendasi untuk pembaca terkait 3 puncak yang cocok untuk tektok di Pekalongan.

Dalam dunia pendakian, para pendaki sudah familiar dengan kata "tektok", tektok artinya aktivitas pendakian yang tidak dibarengi dengan camping.

Pendaki hanya akan berjalan dari basecamp pendakian menuju puncak, menikmati puncak sebentar lalu turun lagi tanpa menginap di sana.

Hal tersebut biasa dilakukan di beberapa gunung dengan puncak yang tidak terlalu tinggi dan track yang tidak terlalu curam, seperti yang akan kami rekomendasikan kali ini.

BACA JUGA:Menelusuri Kecantikan dan Keketatan Gunung Kembang, Gunung Primadona Para Pendaki

Namun jangan khawatir, 3 puncak berikut sebenarnya memiliki area camp di puncak yang cukup luas, jadi bisa untuk mendirikan tenda.

1. Puncak Kendalisodo (Petungkriyono)

Gunung Kendalisodo memiliki puncak bernama Hanoman, menurut cerita yang beredar, nama ini diambil dari salah satu tokoh wayang bernama Hanoman, yang konon katanya pernah bertapa di gunung  Kendalisodo.

Basecampnya terletak di desa Tlogohendro, Petungkriyono. Dengan ketinggian tidak terlalu tinggi, yakni 1695 MDPL dan treknya yang tidak terlalu sulit, Kendalisodo masih cocok untuk para pendaki pemula atau yang hanya ingin tektok saja.

BACA JUGA:Jarang Ada yang Tahu! Hidden Gem di Petungkriyono, Curug Cantik di Bawah Karangsrity

BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Rakyat Curug Bajing Petungkriyono, Mengapa Dinamai Curug Bajing?

Kendati demikian pendaki tidak boleh menyepelekan sebuah pendakian agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kendalisodo memiliki tiga pos dengan estimasi waktu 1 jam perjalanan.

Di puncak, pendaki akan menemukan sesuatu yang unik, terdapat beberapa meja batu yang menurut beberapa versi sudah ada dari zaman batu, namun versi lain mengatakan ada semenjak zaman penjajahan.

2. Bukit Pawuluhan (Kandangserang)