Mengunjungi 3 Makam Kyai Besar di Sapuro Pekalongan

3 Makam Kyai besar di Sapuro Pekalongan-flickr.com-

Makam KH Ghufron Achid berada tidak jauh dari makam KH Abbas al-Madlaniy, hanya sekitar beberapa puluh meter saja, peziarah bisa memarkirkan kendaraan di area makam Habib Alwi dan KH Abbas.

KH Ghufron Achid adalah menantu dari KH Mudzakir, salah seorang kyai yang berjasa besar mendirikan Yayasan Salafiyah Pekalongan.

Lahir di Kauman (Pekalongan) pada tanggal 15 Syawal 1349 H atau 5 Maret 1931 M dari Ibu Arifah dan Bapak Achid. Semasa kecil beliau sudah menimba ilmu kepada beberapa ulama di sekitar kampung kelahirannya.

BACA JUGA:Kisah Karomah Ayah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, Maulana Habib Ali Gholib bin Hasyim bin Yahya

Tokoh yang pernah menjadi Rais Syuriah PCNU Kota Pekalongan pada periode tahun 1983 sampai 1998 (4 Periode) itu tercatat pernah mondok di beberapa pondok besar.

Di antaranya beliau pernah mondok di Lasem di tempat KH Makshum dan Syekh Masduqi, kemudian di KH Muhammadun (Pati), dan di Kudus mengaji pada KH Muhammad Arwani Amin serta KH Muhammad Hambali Suwardi.

3. KH Ahmad Subki Masyhadi

Makam kyai besar di Sapuro Pekalongan yang selanjutnya adalah makam seorang ulama alim pendiri Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba'ul Falah Wali Sampang, Kota Pekalongan.

Beliau KH. Ahmad Subki Masyhadi dimakamkan di kompleks pemakaman Sapuro, berdekatan dengan makam leluhurnya sekaligus ulama besar di Pekalongan juga, yakni Syekh Umar Khottob. Tidak jauh dari kubah makam Habib Ahmad bin Abdullah al-Athas.

BACA JUGA:Menelusuri Makam Wali Perempuan di Pekalongan, Ibu Agung Siti Fatimah Ambariyah

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tokoh Sufi Kontroversial di Pekalongan, Penyebar Konsep Manunggaling Kawulo-Gusti

Kyai Subki Masyhadi lahir di Pekalongan pada tanggal 9 September 1933 M. Ayah beliau bernama KH. Masyhadi yang silsilah nasabnya sampai pada Sunan Gunung Djati Cirebon.

Sedangkan ibundanya bernama Ibu Hj. Mustiah, putri dari Syekh Umar Khottob. Silsilah dari jalur ibu sampai pada Ki Ageng Pekalongan yang dimakamkan di Wonobodro.

Pendidikan beliau didapat dari beberapa ulama besar, di antaranya adalah Mbah KH. Abdullah Zaeni (Demak), Mbah KH. Makshum (Lasem), KH. Noer Fathoni (Kendal), dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:Kyai Amir Idris dan Kyai Abu Bakar, 2 Ulama Hebat di Pekalongan yang Bersahabat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan