BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?
Tetapi setelah melewati beberapa perbaikan, kini arah jembatan sudah tidak melenceng lagi, semenjak itu nama desanya diubah menjadi Desa Bener atau benar. Kendati demikian masyarakat masih menamai jembatan tua ini dengan sebutan Jembatan Pencongan.
Selain sejarah dibuatnya jembatan, ada pula cerita tentang sosok penunggu Jembatan Pencongan yang telah melegenda.
Konon di bawah jembatan tua ini ada kerajaan gaib yang diisi oleh beberapa entitas, kerajaan tersebut dipimpin oleh seekor buaya putih.
Sosok penunggu Jembatan Pencongan lain yang cukup terkenal adalah kura-kura besar yang kepalanya berwarna putih, sosok itu disebut sebagai bulus kaji karena kepalanya seperti memakai peci.
BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tokoh Sufi Kontroversial di Pekalongan, Penyebar Konsep Manunggaling Kawulo-Gusti
Setiap malam 1 Suro masyarakat juga masih kerap mengadakan beberapa ritual di Jembatan Pencongan untuk membuka pagar gaib yang ada di situ.
Demikian kisah sejarah dan legenda Jembatan Pencongan di Kabupaten Pekalongan. Semoga bermanfaat.(*)