Mengunjungi Makam Mbah Gendon di Kesesi, Kisah Wali Keramat dari Pekalongan

Selasa 25 Jun 2024 - 07:15 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

Sejak kecil beliau dikenal sebagai anak yang pendiam dan memiliki sifat yang luhur, orang tuanya pun mendidik Ashral kecil dengan sederhana dan mengajarinya agar mandiri.

BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?

Alhasil Muhammad Ashral pun tumbuh sebagai sosok yang sederhana, ia cenderung menganggap dunia hanya di genggamannya saja.

Melansir dari kanal Youtube KISAH LINTAS DIMENSI, ada kisah tentang beberapa karomah dari Mbah Wali Gendon, kisah ini cukup populer di tengah-tengah masyarakat.

Setelah beranjak dewasa, orang tua Syekh Muhammad Ashral menikahkannya dengan seorang wanita. Namun setelah acara pernikahan beliau malah ikut pulang ke rumah orang tuanya.

Ternyata beliau belum ingin memiliki rumah tangga, Muhammad Ashral masih ingin memperdalam ilmu agamanya, beliau pun akhirnya berangkat mondok ke Babakan Ciwaringin, Cirebon kepada Kyai Munir.

BACA JUGA:Menilik 3 Makam Kyai Besar di Pekalongan, Masyhur Memiliki Ilmu yang Luas dan Dihormati Ulama Lain

BACA JUGA:4 Ratib yang Populer di Indonesia serta Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Terkait Ratib

Setelah 5 tahun menimba ilmu di pondok tersebut, wilayah dari pondok itu terkena wabah gatal-gatal, sehingga para pengasuh menganjurkan untuk santrinya mandi di sebuah sendang hangat.

Berbeda dengan santri lainnya yang langsung berendam di air hangat, Muhammad Ashral hanya berdiam diri di pinggir sendang.

Teman-temannya pun iseng dan mendorong beliau sampai tercebur ke sendang. Anehnya, Muhammad Ashral tak kunjung menampakkan diri ke permukaan. Bahkan sampai dicari dan sendang di kuras pun beliau tak juga ditemukan.

Para pengasuh pun mendatangi rumah beliau di Kesesi untuk memberitahukan kabar ini pada Kyai Tarab dan Nyai Takumi.

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Wali Keramat di Kecamatan Bojong, Makam Syekh Jabar alias Mbah Kyai Gede Ceper

Tapi di sinilah keistimewaan Mbah Gendon, hilangnya beliau mungkin menjadi awal dari beberapa kisah kekeramatan wali agung tersebut.

Setelah puluhan tahun menghilang, Mbah Gendon tiba-tiba kembali ke rumah dalam keadaan yang cukup aneh. Beliau datang dengan pakaian ala kadarnya, hanya memakai pakaian yang terbuat dari akar yang dianyam.

Kendati demikian, Kyai Tarab dan Nyai Takumi menyambut beliau dengan perasaan campur aduk, sangat bahagia sekaligus bingung dengan apa yang telah dialami anaknya.

Kategori :

Terpopuler