RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Keutamaan 10 hari awal bulan Dzulhijjah ini penting untuk diketahui dan disyukuri kedatangannya oleh umat muslim.
Selain bulan Ramadan, dalam agama Islam ada 4 bulan harom yang dimuliakan, kata 'harom' di sini memiliki makna mulia seperti kata 'Harom' dalam 'Masjidil Harom'.
Dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 36 dijelaskan bahwa:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْArtinya: Sungguh jumlah bulan di sisi Allah ada 12 bulan, dalam kitab Allah (Lauhul Mahfudz). Di antaranya ada 4 bulan harom (Mulia). Memuliakan 4 bulan haram itu adalah agama yang lurus, maka jangan zalimi diri kalian sendiri dengan bermaksiat di dalamnya.
BACA JUGA:Benarkah Hewan Kurban Akan Menjadi Kendaraan Manusia di Akhirat? Simak Penjelasan Berikut
Dalam tradisi Arab yang dimaksud 4 bulan harom adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab.
Nah dalam artikel ini akan membahas salah satu dari bulan mulia tersebut, yakni bulan Dzulhijjah atau di Indonesia juga ada yang menyebut bulan haji.
Lebih rinci lagi disebutkan bahwa dalam bulan Dzulhijjah ada 10 hari yang dianggap paling mulia, yakni 10 hari di awal bulan Dzulhijjah.
Melansir dari akun Instagram @ismaelalkholilie, beliau adalah ulama muda dari Bangkalan, keturunan dari Syekh Kholil Bangkalan.
BACA JUGA:Tidak Menyaksikan Hewan saat Disembelih, Kurban Tidak Sah? Begini Penjelasannya
Beliau Lora Ismael dalam postingan terbarunya menuliskan beberapa dalil tentang keutamaan 10 hari awal bulan Dzulhijjah.
Di antaranya Rasulullah pernah bersabda "Hari-hari dunia paling agung adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah".
Bahkan Rasulullah juga menyebutkan bahwa melakukan amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah itu sangat dicintai Allah.
"Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah? Rasulullah SAW menjawab: Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid)" (HR. Bukhari).