3. Pemantauan tekanan darah
Jika menderita tekanan darah tinggi, jengkol merupakan bagian dari produk yang bisa dimasukkan dalam menu sehari-hari.
Dipercaya bahwa kandungan potasium dalam jengkol membantu mengontrol tekanan darah.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi potasium diketahui mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Meskipun demikian, penggunaan jengkol saja tidak dapat menggantikan pengobatan hipertensi secara medis.
Selain itu, jengkol tidak boleh digoreng dan ditambah banyak garam, karena tidak layak dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
4. Kontrol gula darah
Keunggulan jengkol yang tak kalah pentingnya adalah kemampuannya untuk mengontrol kadar gula darah.
Hal ini disebabkan kandungan potasium dan serat dalam jengkol yang dapat mendukung kerja insulin dan memperlambat penyerapan gula, sehingga dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Namun, untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus, pasien juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan rendah gula dan minum obat atas anjuran dokter.
5. Mencegah kanker
Kandungan vitamin C dalam jengkol juga berperan penting dalam pencegahan penyakit kronis akibat radikal bebas.
Selain itu, kandungan senyawa fenoliknya juga memiliki aktivitas antioksidan yang mampu melawan efek berbahaya radikal bebas guna melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya seperti kanker.
Semua khasiat jengkol yang bermanfaat bagi kesehatan benar-benar bisa didapatkan dengan mengonsumsinya. Namun, penggunaan jengkol saja tidak cukup untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit.
Penelitian terkait efek jengkol bagi kesehatan masih terus dilakukan untuk mengetahui seberapa bermanfaatnya dan efek samping apa yang mungkin ditimbulkan.
Jengkol sangat baik untuk kesehatan, termasuk untuk ibu hamil. Namun, disarankan untuk tetap mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang cukup.