Bantu Pemulihan Trauma Pasca Gempa, Polres Batang Libatkan Konselor Polda dan Mabes

KUNJUNGI ANAK-ANAK - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat menyambangi anak-anak yang menjadi korban gempa Batang untuk ikut menghibur mereka.-M DHIA THUFAIL-

BATANG - Sepekan berlalu sejak gempa mengguncang Kabupaten Batang, Jawa Tengah, namun bekas-bekas trauma masih jelas terlihat di mata anak-anak.

Polda Jawa Tengah dan Polres Batang pun tidak tinggal diam, mengerahkan berbagai bantuan untuk memulihkan kondisi psikologi masyarakat.

Dapur umum didirikan, rumah-rumah diperbaiki, namun yang paling penting adalah sentuhan hati yang diberikan melalui trauma healing.

Upaya pemulihan ini, terutama untuk anak-anak, menjadi prioritas utama. Irjen Polisi Ahmad Lutfhi menegaskan, anak-anak yang menjadi korban harus segera dipulihkan dari trauma yang mereka alami.

Polres Batang menerjunkan tim konselor bersertifikat dari Polda Jateng dan Mabes Polri. Tugas mereka bukan hanya memberikan motivasi, tapi juga mengembalikan senyum di wajah anak-anak. Bermain, tanya jawab, hingga hadiah makanan ringan menjadi metode yang mereka gunakan.

Irfan, bocah 11 tahun dari Kecamatan Karangasem, menceritakan pengalamannya. Saat gempa melanda, ia merasa jalan bergelombang di bawah kakinya. Rasa takut yang ia alami tidak mudah hilang. Gempa pada 7 Juli itu adalah pengalaman pertama bagi banyak warga, termasuk Irfan.

Ketidaktahuan warga tentang gempa dan mitigasinya diatasi dengan penjelasan dari tim konselor. Mereka memberikan arahan agar bila terjadi gempa lagi, warga bisa berlindung di tempat yang aman.

Kegiatan trauma healing membuat anak-anak kembali ceria. Gelak tawa menghiasi arena permainan, menghapus sejenak bayangan ketakutan yang masih menyelimuti.

Ipda Vina Putri Harinda, salah satu konselor, mengatakan ada anak-anak yang trauma masuk rumah karena tertimpa genting saat gempa. Trauma healing sudah dilakukan di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, dan Perumahan Ar-Rayyan Kalisalak, Kecamatan Batang.

Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana, juga memberikan dukungan moral saat berkunjung ke lokasi gempa di Desa Kalisalak.

Beliau berbaur dengan anak-anak, memberikan semangat, serta hadiah uang untuk beli jajan bakso. Anak-anak pun antusias, berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Gubernur.

Trauma healing yang dilakukan kepada sekitar 40 anak terdampak gempa bumi ini sejauh ini mampu mengembalikan keceriaan mereka.

Berbagai permainan dan hadiah diberikan bukan hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk mengikis rasa takut yang masih menghantui.

Langkah-langkah ini bukan sekadar upaya memulihkan, melainkan juga memberikan harapan bahwa kehidupan akan terus berlanjut. Di tengah kesusahan, mereka merasa tidak sendirian. Solidaritas dan kepedulian masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi bencana ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan