Sejarah Ratibul Kubro dan Nasehat Maulana Habib Luthfi bin Yahya tentang Adab Membaca Ratib

Maulana Habib Luthfi bin Yahya-Instagram @sholeh_alatas-

Menurut Habib Luthfi, saat itu Ratib Kubro disusun oleh Habib Thoha untuk menjaga akidah umat dari berbagai fitnah yang ada saat itu. Dan yang bisa menyelesaikannya adalah Habib Thoha.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

Penamaan Ratib Kubro bukan berarti ratib ini adalah ratib yang besar, namun kata beliau disebut Ratib Kubro karena di dalamnya terdapat tawasul kepada para wali yang sebagian besar adalah wali Quthub.

Pemimpin sufi dunia tersebut mewanti-wanti kepada umat agar bisa menjaga adab kepada para ulama yang telah menyusun ratib.

Beliau berpesan agar jangan sampai kita membanding-bandingkan ratib satu dengan ratib yang lainnya, karena hal tersebut termasuk suul adab.

Di antara ratib yang ada ini menurut beliau saling mengisi satu sama lain, jadi tidak patut untuk dibanding-bandingkan mana yang lebih ampuh.

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tua di Kayugeritan, Habib Luthfi bin Yahya sering Ziarah Kesini

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

Bahkan Habib Luthfi bin Yahya mengatakan kalau perlu kita baca bergilir, agar di antara kita tetap terbangun ukhuwah sekaligus para ulama yang menyusun ratib itu juga ikut senang.

Di akhir kajiannya, beliau mengijazahkan Ratib Kubro kepada semua jamaah untuk dibaca setiap hari Jumat setelah Subuh atau malam Jumat setelah Maghrib.

Selain di hari Jumat, Habib Luthfi mempersilahkan jamaah untuk membaca ratib-ratib yang lain secara bergiliran.

BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?

Itulah sekelumit tentang sejarah Ratibul Kubro dan nasehat Maulana Habib Luthfi bin Yahya tentang adab dalam membaca ratib. Semoga bermanfaat.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan