Menelusuri Bekas Candi di Pekalongan, Jejak Peradaban Hindu-Buddha di Ujung Selatan Pekalongan

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel ini akan mengajak pembaca untuk menelusuri bekas candi di Pekalongan, penasaran di mana letaknya? Mari simak ulasan lengkapnya.

Di balik keindahan dan kabut tebal yang menambah kesan estetik, Petungkriyono menyimpan jejak peradaban Hindu-Buddha yang menakjubkan.

Ada beberapa peninggalan kuno yang pernah ditemukan di Petungkriyono, peninggalan yang mempertegas Petungkriyono sebagai daerah tua, salah satunya adalah yang akan kita telusuri kali ini.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: 2 Punden Berundak di Pekalongan, Tempat Pemujaan Kepercayaan Lokal?

Melansir dari buku "Peradaban Hindu-Buddha Pekalongan" yang disusun oleh tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, di Petungkriyono pernah berdiri sebuah candi yang sayangnya kini entah ke mana, untuk itu mari kita menelusuri bekas candi di Pekalongan ini.

Jika saat ini kita bisa melihat beberapa masjid, mushola, dan gereja kristen Jawa berdiri dengan indahnya di dataran Petungkriyono, zaman dahulu ternyata pernah berdiri sebuah candi di daerah paling ujung sisi selatan Pekalongan ini.

Tepatnya di Dusun Candi, Desa Yosorejo, sekitar 45 sampai 1 jam perjalanan dari tugu selamat datang Petungkriyono.

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

BACA JUGA:Menelusuri Makam Wali Perempuan di Pekalongan, Ibu Agung Siti Fatimah Ambariyah

Di sekitar daerah yang kini berdekatan dengan basecamp puncak tugu tersebut menurut penuturan warga pernah ditemukan reruntuhan batuan candi.

Reruntuhan itu diduga merupakan sebuah pondasi dari candi yang dahulu pernah berdiri di tempat ini. Pondasi yang berukuran 6 x 6 meter itu salah satu sisinya berada di jalan raya yang sekarang ada.

Penduduk sekitar mengatakan bahwa dahulu batuan-batuan tersebut sudah dijadikan sebagai bahan membuat jalan raya tersebut, menyisakan sebuah yoni dan 5 lingga semu.

Seperti yang kita tahu, arca yoni biasanya akan diletakkan di dalam candi yang menyimbolkan Dewi Parwati, sedangkan Dewa Siwa disimbolkan dengan arca lingga.

BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?