Bingung Mengamalkan Dalailul Khairat? Berikut Biografi Penyusun serta Cara Membaca Dalailul Khairat

Kitab dalailul khairat karya Imam al-Jazuli-Shopee-

Imam al-Jazuli wafat pada tanggal 16 Rabiul Awwal 870 H pada saat sedang sujud shalat subuh, beliau terbunuh karena diracun oleh seseorang.

BACA JUGA:Inilah Beberapa Fadhilah Qasidah Burdah dan Cara Penggunaannya dalam Kitab KH Subki Masyhadi Pekalongan

Awalnya Imam al-Jazuli dimakamkan di daerah bernama Sus, Maroko. Namun sebab adanya beberapa alasan, 77 tahun setelahnya makam beliau dipindah ke daerah Marrakesh, menurut kesaksian jasad Imam al-Jazuli saat dipindah masih terlihat utuh seperti baru saja dimakamkan.

Cara membaca dalailul khairat

Pengamalan dalailul khairat biasanya didahului oleh proses ijazah atau pemberian suatu wirid atau amalan dari seorang ulama.

Setelah proses ijazah biasanya si penerima dianjurkan terlebih dahulu menjalani puasa beberapa hari yang biasa disebut "dalail poso".

Proses puasa tersebut biasanya dilakukan dengan dibarengi membaca dalailul khairat setiap harinya.

Pembacaan dalailul khairat biasanya diurutkan berdasarkan pembagian harinya yang disebut hizib.

Dimulai dari bacaan hari senin sampai senin kedua, kemudian diakhiri doa saat khataman.

BACA JUGA:4 Ratib yang Populer di Indonesia serta Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Terkait Ratib

Namun ada pula beberapa ulama yang sekaligus mengkhatamkannya dalam sehari.

Cara pembacaan tersebut biasanya mengikuti arahan dari yang mengijazahi.

Keutamaan dalailul khairat

Setelah mengetahui biografi penyusun serta cara membacan dalailul khairat, mari kita mengetahui keutamaan membaca dalailul khairat agar menambah semangat dalam mengamalkannya.

Dilansir dari Nu Online, berikut beberapa keutamaan membaca dalailul khairat menurut para ulama Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan