Inilah Beberapa Fadhilah Qasidah Burdah dan Cara Penggunaannya dalam Kitab KH Subki Masyhadi Pekalongan

Kitab karya KH. Subki Masyhadi Pekalongan-Dok.Pribadi-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Qasidah burdah memiliki sangat banyak keutamaan, oleh sebab itu mari kita membahas fadhilah qasidah burdah dan cara penggunaannya.

Salah satu qasidah atau shalawat pada Nabi Muhammad SAW yang sangat populer di Indonesia adalah qasidah burdah.

Qasidah burdah berisi shalawat serta pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW, sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, tentang nafsu dan cara mengendalikannya, nilai-nilai spiritual, perjuangan Nabi Muhammad SAW, serta doa-doa.

Burdah banyak dibaca oleh masyarakat Indonesia di pondok-pondok pesantren dan berbagai majelis.

Qasidah ini merupakan sebuah syair yang memiliki nilai sastra yang tinggi, oleh sebab itu banyak yang membacanya dengan menggunakan macam-macam nada, namun ada juga yang sekadar membacanya saja tanpa dilagukan.

Selain memiliki nilai sastra yang tinggi dan makna yang indah, burdah juga dikenal memiliki fadhilah yang sangat luar biasa.

BACA JUGA:5 Kitab Maulid yang Populer di Indonesia, Media untuk Seseorang Mengenal dan Mencintai Nabi Muhammad SAW

Salah satu fadhilahnya adalah banyak ulama yang berpendapat bahwa pembacaan burdah dapat menangkal bala' di suatu wilayah.

Untuk itu berikut kami tampilkan beberapa fadhilah qasidah burdah dan cara penggunaannya.

Tentang qasidah burdah

Sebelum membahas tentang fadhilah qasidah burdah dan cara penggunaannya, alangkah baiknya terlebih dahulu kita mengenal qasidah burdah dari mulai pengarangnya sampai proses penulisannya.

Burdah ditulis oleh seorang ulama besar yang lahir di dataran tinggi Mesir, yakni Imam Muhammad al-Bushiri.

Beliau lahir pada tahun 609 H dan wafat pada tahun 696 H, saat Imam Bushiri berusia sekitar 87 th.

Qasidah burdah ditulis saat Imam Bushiri sedang mengalami penyakit lumpuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan