Implementasi Metode Discovery Learning pada Pembelajaran IPS Kelas VIII

Oleh : Sri Widati, S.Pd.*-Istimewa-

METODE adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajaR. metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

Seorang guru tidak akan melaksanakan tugasnya dengan baik bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli.

Sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VIII di SMP Negeri 2 Singorojo, Kab Kendal, salah satu metode yang kerap saya gunakan adalah metode pembelajaran Discovery Learning. 

Pembelajaran IPS dengan menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat mengembangkan kemampuan yang dapat diandalkan untuk belajar mandiri. 

Hal ini disebabkan penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi guna memecahkan suatu masalah sehingga bisa meningkatkan efektifitas belajar siswa.

Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya tetapi siswa mengorganisasi sendiri pelajaran tersebut. 

Model pembelajaran ini menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Guru berperan sebagai pembimbing bagi siswa untuk belajar secara aktif. 

Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir tetapi siswa dituntut untuk melakukan serangkaian kegiatan mulai dari mengumpulkan informasi sampai dengan membuat kesimpulan dari materi yang disajikan (Ibrahim, 2012). 

Misalnya untuk materi Mobilitas Sosial, lebih menarik diajarkan dengan metode discovery Learning. Sebab materi ini membahas tentang perubahan, pergeseran, peningkatan, atau penurunan dalam segi status sosial dan peran termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. 

Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. 

Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial.

Dalam mobilitas sosial ini ada dua istilah. Pertama, mobilitas horizontal yaitu perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. 

Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang (Sudjatmiko, 2014). 

Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan