Implementasi Metode Discovery Learning pada Pembelajaran IPS Kelas VIII

Oleh : Sri Widati, S.Pd.*-Istimewa-

Tidak terjadi perubahan dalam derajat status seseorang ataupun objek sosial lainnya dalam mobilitas sosial yang horizontal. Mobilitas sosial horizontal bisa terjadi secara sukarela tetapi bisa pula terjadi dengan terpaksa karena ancaman kekeringan (Sulistyowati, 2006).

Kedua, mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi maupun turun ke tingkat lebih rendah (Rusdiyanta, 2009). 

Sesuai dengan arahnya, karena itu dikenal dua jenis mobilitas vertikal yaitu yang pertama, gerakan sosial yang meningkat, yakni gerak perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial yang rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi. 

Contohnya, seorang staf yang dipromosikan naik pangkat menjadi kepala bagian di sebuah perusahaan swasta. Dan yang kedua, gerak sosial yang menurun, yakni gerak perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial tertentu ke kelas sosial lain yang lebih rendah posisinya.

Untuk menjelaskan materi tersebut saya menerapkan pembelajaran Discovery Learning di kelas, yang dilakukan melalui tahapan-tahapan atau prosedur. Terlebih dahulu adalah melakukan Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). 

Hal ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini fenomena mobilitas sosial yang ada di lingkungan mereka. 

Kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). 

Dari situ diteruskan dengan pengumpulan data. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan. 

Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan informasi yang telah diperoleh siswa baik melalui wawancara, observasi, dsb. lalu ditafsirkan. Setelah itu verifikasi atau pembuktian, tujuannya agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. 

Terakhir, lakukan generalization atau proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian dalam masalah yang sama. (*)

 

*) Penulis adalah Guru IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Singorojo, Kab Kendal

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan