DKPP Gerdal Massal Hama Wereng

Kamis 29 Aug 2024 - 19:01 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Wawan Fcd

KARANGANYAR - Guna antisipasi serangan hama wereng agar tidak kian meluas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan laksanakan gerakan pengendalian (gerdal) massal hama wereng di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

Petugas penyuluh pertanian DKPP Kabupaten Pekalongan menggerakkan puluhan petani di Desa Kulu untuk melakukan penyemprotan pestisida secara bersama-sama di hamparan area persawahan seluas 20 hektar di desa itu.

Pasalnya, beberapa hamparan sawah di desa tersebut mulai terserang hama wereng. Jika tidak dikendalikan dengan baik, potensi serangan wereng bisa meluas dan berpotensi mengakibatkan tanaman padi bisa gagal panen.

"Ini dalam rangka gerdal, gerakan pengendalian massal hama wereng di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar," kata koordinator penyuluh pertanian dari DKPP Kabupaten Pekalongan, Imam Radius, Kamis (29/8/2024).

Dikatakan, tingkat serangan hama wereng di Desa Kulu memang belum mengganas. Namun, jika serangan itu diabaikan bisa kian meluas dan membahayakan pertumbuhan tanaman padi. Oleh karena itu, serangan hama wereng harus bisa dikendalikan sejak dini.

"Gerdal ini sebagai langkah antisipasi serangan hama wereng di hamparan sawah seluas 20 hektar. Kita antisipasi dengan gerakan massal pengendalian hama wereng seperti ini," tandas dia.

Diakuinya, untuk serangan hama wereng biasanya marak saat musim kemarau, karena cuaca panas dengan kondisi lahan basah, sehingga kelembabannya tinggi. "Itu memicu perkembangan hama wereng," kata dia.

Menurutnya, pengendalian hama wereng efektifnya dilakukan secara serentak oleh petani. Dalam satu hamparan persawahan, penyemprotannya bareng-bareng. "Ini biar rata. Kalau pribadi-pribadi ndak papa yang penting berkesinambungan dengan pengamatan yang rutin," ujarnya.

Ia menegaskan, petani setiap hari wajib melakukan pengamatan tanaman padinya. "Hama yang muncul itu apa, apakah wereng, penggerek batang, dan sebagainya. Baru kita aplikasi penyemrotan sesuai dengan hama tersebut," tegas dia.

Untuk hama wereng, lanjut dia, di sekitar tanaman padi terdapat kutu-kutu. Kutu itu bisa wereng hijau atau wereng coklat. "Setelah kita amati baru dilakukan tindakan penyemprotan. Penyemrotan itu ada ambang batas untuk penyemprotan. Jika werengnya satu dua ya belum perlu," tandasnya.

Ia pun menekannya pentingnya menggunakan dosis pestisida secara tepat. Sebab, jika dosisnya berlebihan justru bisa menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap hama tersebut. "Disemprot nanti ndak mempan," ucap dia.

Selain itu, seharusnya untuk setiap budidaya, step by step, dari minggu pertama, kedua, ketiga dan seterusnya disamping rutin, gunakan pestisida yang berbeda-beda. Agar hama tidak resisten terhadap pestisida tertentu.

Untuk serangan hama wereng, petugas sebenarnya sudah warning sejak bulan Juli kemarin bahwa hama wereng itu meningkat di musim panas ini. Sebab, kondisi lembab bisa muncul serangan hama wereng yang luar biasa. Jika tidak dikendalikan dengan baik, bisa mengakibatkan gagal panen.

"Jika umur-umur segini agak aman. Umur padi dua minggu masih aman. Kalau umur sudah menjelang masa panen, masa primordial, itu nanti bisa gosong, bisa gagal panen. Kalau umur satu minggu, dua minggu ndak masalah," imbuh dia.(had)

Tags : #dkpp
Kategori :