Penyebab lain pelepasan cairan, selain diare, berhubungan dengan hipertiroidisme atau kadar tiroid yang tinggi dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Selain itu, karena peningkatan kadar hormon tiroid, hal ini dapat menyebabkan penyerapan air dan sisa makanan di usus menjadi kurang optimal.
Ketika metabolisme tubuh bekerja di atas normal, sistem pencernaan menjadi tidak merata dan menyebabkan mencret.
3. Efek samping obat
Penyebab keluarnya cairan, tetapi bukan diare berikutnya, adalah efek samping dari jenis obat tertentu.
Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan keluarnya cairan adalah antasida, antibiotik sefalosporin, penisilin, dan fluoroquinolon.
Selain itu, proses pengobatan kanker juga dapat memicu munculnya cairan buang air besar.
4. Intoleransi laktosa
Penyebab keluarnya cairan, tetapi bukan diare berikutnya, adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika produksi enzim laktase menurun di usus halus, sehingga sulit untuk mencerna laktosa.
Makanan atau minuman yang mengandung laktosa adalah susu sapi dan produk olahannya.
Selain intoleransi laktosa, cairan sekret juga bisa terjadi akibat alergi makanan seperti kacang-kacangan dan makanan laut.
5. Infeksi
Penyebab diare berair adalah infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh virus, parasit atau bakteri.
Infeksi ini bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak dijaga kebersihannya, sehingga terinfeksi bakteri, virus, atau parasit.
Adapun sejumlah bakteri, virus dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi cairan, yaitu cytomegalovirus (CMV), norovirus, adenovirus, rotavirus, shigella dan hepatitis A.