RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel ini akan membahas tentang kisah karomah guru Habib Luthfi bin Yahya dari Comal, Kabupaten Pemalang.
Seperti yang kita tahu, Maulana Habib Luthfi bin Yahya adalah sosok ulama besar yang memiliki keilmuan yang luas dan mendalam, tak heran jika beliau kini dipilih menjadi ketua forum sufi sedunia.
Dibalik kealiman Habib Luthfi, ada banyak sekali guru-guru beliau dari kalangan kyai maupun habaib, dari dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu guru beliau yang akan kita bahas kali ini adalah Mbah Kyai Dimyati Kedawung Comal, guru Habib Luthfi yang terkenal kewaliannya.
BACA JUGA:Hubungan Kakek Habib Luthfi dan Habib Bagir Pekalongan, 2 Ulama Besar yang Dimakamkan di Sapuro
Pada suatu kajiannya, Habib Luthfi pernah menjelaskan tentang sisi tawadu dari Mbah Kyai Dimyati Comal yang ternyata pernah menimba ilmu pada kakek beliau, Habib Hasyim bin Yahya.
Saat akan mengijazahkan suatu hadis pada Habib Luthfi, Mbah Dim selalu menggunakan bahasa "mengembalikan kepada yang punya", sebab Mbah Dim dahulu mendapatkan sanad hadis tersebut dari Habib Hasyim, dan kini dikembalikan kepada cucunya yakni Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
Dalam beberapa kesempatan Habib Luthfi juga pernah menceritakan keistimewaan dari gurunya tersebut, beliau mengatakan bahwa kewalian Mbah Kyai Dimyati Comal sudah masyhur.
Bahkan Habib Sholeh Tanggul pun ketika melewati makam Mbah Dim selalu menyuruh sopirnya untuk memelankan laju mobil, lalu setelah jauh dari makam Mbah Dim baru melaju dengan kecepatan semula.
BACA JUGA:Kisah Karomah Ayah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, Maulana Habib Ali Gholib bin Hasyim bin Yahya
BACA JUGA:Sejarah Ratibul Kubro dan Nasehat Maulana Habib Luthfi bin Yahya tentang Adab Membaca Ratib
Banyak kisah karomah Mbah Dim yang pernah diceritakan Habib Luthfi bin Yahya, di antaranya adalah ketika acara maulid di kediaman Habib Ali.
Kata Habib Luthfi, Habib Ali sudah paham dengan kewalian Mbah Dim. Dalam acara tersebut Mbah Dim merokok, namun saat beliau mematikan rokoknya, hal tersebut menjadi pertanda bahwa Rasulullah SAW hadir.
Menurut Habib Luthfi memang saat hal itu terjadi suasana berubah semakin khidmat, semua jamaah juga tampak semakin larut dalam pembacaan maulid.