Napak Tilas Mengunjungi Makam Wali Keramat di Pekalongan, Makam Mbah Kyai Nurul Anom Kranji Kedungwuni

Minggu 23 Jun 2024 - 13:50 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel ini akan mengajak pembaca untuk mengunjungi makam wali keramat di Pekalongan, beliau ulama besar pada zamannya.

Di Pekalongan ada banyak makam-makam wali dan ulama yang tersebar di berbagai daerah, adanya makam tersebut tentu menjadi berkah bagi warga sekitar.

Seperti yang akan kita ziarahi kali ini, beliau adalah seorang ulama yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Pekalongan, khususnya di daerah Kedungwuni.

Masyarakat mengenalnya dengan nama Mbah Wali Nurul Anom atau Mbah Kyai Nurul Anom, makam beliau berada di Desa Kranji, tepatnya di Gang Masjid, Prawasan Timur, Kecamatan Kedungwuni.

BACA JUGA:Makam Dowo di Pekalongan Panjangnya 5-6 Meter, Siapa Sebenarnya yang Dimakamkan di Situ?

Sekitar 25 menit perjalanan dari pusat Kabupaten Pekalongan, yakni Alun-alun Kajen. Dan sekitar 22 menit jika dari makam Habib Ahmad bin Tholib al-Athas Sapuro, Kota Pekalongan.

Jika pembaca sedang berziarah di sekitar Pekalongan, jangan lupa mengunjungi makam wali keramat di Pekalongan ini.

Manaqib Singkat Mbah Kyai Nurul Anom

Pada sekitar tahun 1650 M, tepatnya pada hari Jumat menjelang subuh di bulan Rajab, lahir seorang anak dari pasangan Mbah Kyai Muhammad Nur dan Nyai Maryam.

Menurut beberapa sumber, Mbah Kyai Muhammad Nur masih memiliki garis keturunan sampai pada Sunan Ampel, sedangkan istrinya Nyai Maryam adalah keturunan dari Sunan Giri.

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Tua di Kayugeritan, Habib Luthfi bin Yahya sering Ziarah Kesini

Berkat doa dan jasa besarnya, beliau berdua diberi keturunan yang kelak menjadi ulama besar di Pekalongan.

Anak tersebut bernama Nur Syathoth. Kelak karena namanya hampir sama dengan nama ayahnya, beliau akrab dengan nama Nurul Anom.

Keistimewaan dari Kyai Nurul Anom sudah terlihat sejak hari pertama lahir, beliau tidak mau disusui oleh ibunya pada pagi sampai sore hari, Nur Syathoth baru mau disusui ketika sudah azan Maghrib.

Kategori :