Jejak Sejarah Pekalongan: 2 Punden Berundak di Pekalongan, Tempat Pemujaan Kepercayaan Lokal?

Sabtu 08 Jun 2024 - 13:35 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

BACA JUGA:Cerita Rakyat Pekalongan: Sejarah Penamaan Kelurahan Bligo dan Perempatan Ngebrak Buaran

Ya, ternyata Candi Bagol berdiri di atas sebuah punden berundak yang usianya lebih tua.

Bangunan berundak disusun dari batuan andesit berukuran boulder, mengindikasikan tempat ini sudah memiliki peradaban pada periode awal milenium pertama.

2. Punden Berundak di Rogoselo

Punden berundak di Pekalongan yang selanjutnya cukup unik, peneliti beranggapan bahwa bangunan suci ini digunakan oleh penganut agama Hindu di Pekalongan.

Padahal pada umumnya punden berundak biasa ditemukan berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang, sebelum era Hindu-Buddha.

BACA JUGA:Sejarah Terbentuknya Tradisi Batik Pekalongan

BACA JUGA:Cerita Rakyat Pekalongan: Sejarah Penamaan Kelurahan Bligo dan Perempatan Ngebrak Buaran

Dugaan itu bukan tanpa sebab, adanya beberapa arca seperti dwarapala yang berada di bawah punden berundak.

Umumnya arca dwarapala bertugas sebagai penjaga yang ditemukan di tempat-tempat sakral dari agama Hindu-Buddha, seperti candi ataupun petirtaan.

Selain itu jika di punden berundak lain akan ada batu menhir di puncaknya, punden berundak Rogoselo lain, di puncaknya justru ditemukan arca lingga-yoni.

Menurut tim peneliti, hal tersebut merupakan upaya 'modifikasi' yang dilakukan masyarakat zaman itu, mereka menggambarkan bangunan punden berundak sebagai sebuah gunung tempat bersemayamnya para dewa.

BACA JUGA:Mengungkap Keindahan dan Sejarah, Eksplorasi 6 Cagar Budaya di Pekalongan

Punden berundak unik itu berada di Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Tidak jauh dari makam Ki Gede Penatas Angin.

Itulah sekelumit tentang 2 punden berundak di Pekalongan. Semoga bermanfaat.(*)

Kategori :