Pertahankan Predikat Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif, Pemkot Susun 24 Even

Selasa 09 Jan 2024 - 23:23 WIB
Editor : Damar Purbono

KOTA - Setelah Kota Pekalongan dinobatkan sebagai Kota Kreatif Dunia, Pemkot Pekalongan senantiasa menggelar kegiatan sebagai wujud mempertahankan predikat Kota Batik sebagai Kota Kreatif Dunia. Awal tahun ini  pemerintah setempat telah menyusun 23 atau 24 event untuk mempertahankan predikat tersebut. 

Demikian disampaikan  Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid usai rakor anggota jejaring kab/kota kreatif UNESCO di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, Selasa (9/1/2024).

"Sejak 2014 lalu, Kota Pekalongan telah mengembangkan predikat Kota Kreatif, untuk mempertahankannya tentu tidak mudah, berbagai event harus menunjang predikat itu," ucapnya.

Makanya dalam mempertahankan predikat Kota Batik sebagai Kota Kreatif Dunia, Wali Kota Aaf mengaku bila Pemkot Pekalongan terus berinovasi. Mengingat saat ini muncul banyak kota kreatif lainnya seperti Bandung, Ambon, Solo, dan kota lainnya. 

"Ini menjadi tantangan untuk Kota Pekalongan untuk bertahan. Tahun ini satu dasawarsa predikat kota kreatif, event yang akan digelar masih kami rancang agar menjadi event yang luar biasa," kata Aaf. 

Namun pelaksanaan kegiatannya, sambung Wali Kota, tidak bisa digabungkan dengan Hari Jadi Kota Pekalongan pada bulan April karena bersamaan dengan bulan puasa.  

"Mungkin bisa dilaksanakan pada momen Hari Batik Nasional, momen satu dasawarsa ini akan lebih mengesankan," ungkapnya. 

Terkait kendala pernah viral tentang banjir yang berwarna merah, Wali Kota Aaf mengaku hal tersebut  menjadi PR bagi Pemkot untuk menangani limbah sungai di Kota Pekalongan. 

"Banyak masukan dan kritikan yang masuk, namun permasalahan limbah sungai harus disinergikan dengan daerah lain. Kota Pekalongan ini hilirnya,  sedangkan hulunya Kabupaten Pekalongan dan Batang," bebernya.

Mengenai pemasaran batik, Wali Kota Aaf menyebut bila pemasaran digital UMKM di Kota Pekalongan mengalami perkembangan pesat pada saat Covid-19 lalu. "Karena pada zaman pandemi daster kita diminati pasar dalam dan luar negeri," pungkasnya. (dur)

Kategori :