Energi Belum Sepenuhnya Terlepas, Gempa Susulan di Batang Masih Mungkin Terjadi

PENELITIAN GEMPA - Inilah proses penelitian gempa yang dilakukan PVMBG Bandung di Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis.-DOK ISTIMEWA-

BATANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berpusat di Bandung melakukan penelitian terhadap gempabumi yang mengguncang Kabupaten Batang. Penelitian ini dilaksanakan dua kali pada periode Juli hingga Agustus 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi, mengungkapkan bahwa penelitian tersebut mencakup wilayah barat dan timur Kabupaten Batang. "Penelitian pertama dilakukan di bagian barat Batang pada 9-15 Juli 2024. Tim PVMBG mengambil sampel dan data di SMPN 7, Desa Kalisalak, Desa Sijono, Desa Cepokokuning, dan Desa Candiareng yang menjadi lokasi terdampak gempa," jelas Ulul, Selasa (6/8/2024).

Penggunaan drone untuk pemotretan lokasi terdampak menjadi salah satu metode yang diterapkan guna mengetahui situasi daerah terdampak, lokasi kerusakan, dan fenomena geologi dari udara.

"Dari penelitian pertama itu, PVMBG mengeluarkan siaran pers yang menyatakan bahwa gempabumi tektonik di Kabupaten Batang pertama kali terjadi pada Minggu, 07 Juli 2024 pukul 14:35:24 WIB dengan kekuatan 4.4 magnitudo. Titik pusat gempa berada di 6.87 LS dan 109.75 BT dengan kedalaman 6 km, berpusat di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang," jelasnya.

Gempabumi tersebut berdampak pada 16 desa/kelurahan di Kecamatan Batang, 8 desa di Kecamatan Warungasem, dan 2 desa di Kecamatan Wonotunggal. Akibat bencana ini, tercatat 13 korban jiwa, terdiri dari 2 luka berat dan 11 luka ringan. Kerugian material mencapai 271 unit rumah rusak, dengan rincian 11 rusak berat, 30 rusak sedang, dan 230 rusak ringan.

"Selain rumah, gempa juga merusak 30 unit bangunan fasilitas umum, termasuk 1 pasar, 8 perkantoran, 15 lembaga pendidikan, 5 tempat ibadah, dan 1 jembatan," tambah Ulul.

Dalam siaran pers yang diterima, PVMBG menyebutkan bahwa gempa di Batang merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga dipicu oleh sesar lokal aktif dengan mekanisme strike slip atau sesar mendatar. Kabupaten Batang, yang berada dekat dengan jalur sesar Pekalongan, memang merupakan kawasan seismik aktif dengan potensi gempa hingga magnitudo 6.5.

"Hingga 15 Juli 2024 pukul 14:00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 6 kali gempabumi susulan dengan kekuatan M 2.0 - M 3.0, dua di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Gempabumi susulan ini masih mungkin terjadi karena energi yang belum sepenuhnya terlepas dari gempa utama," terangnya.

BMKG terus memantau perkembangan gempabumi susulan dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Tim PVMBG kini melanjutkan penelitian kedua di bagian timur Batang, tepatnya di Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis selama 10 hari mulai 31 Juli hingga 9 Agustus 2024," kata Ulul.

Ulul menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Batang masih menunggu hasil penelitian kedua dari PVMBG. Pemkab Batang siap menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh PVMBG untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah tersebut. (fel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan