Penerapan Kurikulum Merdeka pada Jenjang PAUD

Kusyamti, S.Pd.*--

Peserta didik sangat menyukai gaya belajar visual sambil bermain, permainan yang dilakukan tentunya harus mengedukatif sehingga peserta didik tidak merasa kalau mereka sedang belajar. 

Permainan sambil belajar ini yang harus dikuasai pendidik PAUD dan menjadi tantangan tersendiri karena anak-anak pada usia dini memang dunianya adalah bermain. 

Peserta didik di tempat penulis mengajar sangat aktif ketika pembelajaran diawali dengan ice breaking, mereka bernyanyi dan menari dengan penuh semangat. 

Namun ketika pembelajaran sudah dimulai, mereka memperhatikannya dengan serius karena metode belajar yang dilakukan pendidik adalah bagaimana agar peserta didik menjadi lebih mandiri dan dapat mengembangkan minat bakatnya pada masa depan nanti. 

Anak-anak harus dilatih sejak dini mengenai kemandirian dengan sikap kehati-hatian untuk menghadapi pendidikan pada jenjang berikutnya.

Pada jenjang PAUD, akan dikembangkan lagi pemahaman literasi dan numerasi untuk peserta didik. Mereka berpendapat bahwa pemerintah tidak menganjurkan untuk memberikan materi calistung pada tingkat taman kanak-kanak atau PAUD. 

Adanya kebijakan baru ini diharapkan guru tidak akan merasa kebingungan lagi untuk mengenalkan konsep angka dan huruf pada peserta didik. Hal ini juga yang melatarbelakangi pemerintah untuk menyosialisasikan Kurikulum Merdeka ini. 

Pendidikan usia dini seharusnya lebih mementingkan pembentukan karakter peserta didik bukanya memberikan materi-materi yang memberatkan dan belum bermanfaat bagi usianya. 

Karena pada individu usia 0-6 tahun harusnya diberi pengarahan dan pengetahuan mengenai dasar-dasar kehidupan bagaimana dia mengenal dirinya dan lingkungannya. 

Pemahaman mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari seharusnya lebih diutamakan pada anak-anak usia dini dikarenakan usia ini perkembangan otak sangatlah pesat untuk menangkap hal-hal yang harusnya lebih bersifat mendasar untuk mengenalkan peranan dirinya dan lingkungan di sekitarnya.

Tentu saja kita semua berharap, Kurikulum Merdeka akan membawa paradigma baru dalam dunia pendidikan dan bisa meningkatkan kembali mutu pendidikan di Indonesia. (*)

*Penulis adalah Guru TK Tarbiyatul Athfal 01 Gonoharjo, Kec Limbangan, Kab Kendal.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan