Penerapan Kurikulum Merdeka pada Jenjang PAUD

Kusyamti, S.Pd.*--

Oleh: Kusyamti, S.Pd.*

Taman Kanak Kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal. Yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat ) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun. 

Permendiknas (2014) menyebutkan, pada usia ini merupakan masa keemasan (golden age) khususnya usia 5-6 tahun, dengan adanya TK bertujuan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak antara lain nilai-nilai agama dan moral, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan juga kemandirian.

Maka dari itu pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut hendaknya dilaksanakan dengan berbagai metode kegiatan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi anak didik.

Pakar pendidikan Najeela Shihab (2022) mengatakan, bahwa implementasi Kurikulum Merdeka belajar lebih mudah diterima pada pendidikan anak usia dini (PAUD). 

Anak-anak PAUD dinilai lebih siap menerima pembelajaran dibandingkan dengan kakak kelasnya yang sudah lebih dahulu mempunyai pengalaman dengan kurikulum sebelumnya. 

Konsep implementasi dari Kurikulum Merdeka ini cukup menarik karena pada prinsipnya lebih terfokus pada materi esensial seperti, teknik literasi dan numerasi daripada menghafal.

Sementara itu, konsep Kurikulum Merdeka PAUD atau karakteristik utama Kurikulum Merdeka di jenjang PAUD adalah sebagai berikut: menguatkan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar.

Selain itu menguatkan relevansi PAUD sebagai fase fondasi (bagian penting dari pengembangan karakter dan kemampuan serta kesiapan bersekolah di jenjang selanjutnya), menguatkan kecintaan pada dunia literasi dan numerasi sejak dini.

Selain itu adanya proyek penguatan profil pelajar Pancasila, proses pembelajaran dan asesmen yang lebih fleksibel, hasil asesmen digunakan sebagai pijakan guru untuk merancang kegiatan bermain dan pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di rumah, menguatkan peran orang tua sebagai mitra satuan.

Selanjutnya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam melaksanakan pembelajaran pada jenjang PAUD yakni pembelajaran bersifat children center, artinya pelaksanaan pembelajaran tidak difokuskan pada bagaimana materi yang disusun diterima peserta didik.

Kemudian guru sebagai fasilitator, bukan penentu. Fasilitator artinya peserta didik dapat memilih sendiri aktivitas yang akan dilakukan, misalnya bermain dengan siapa atau instrumennya apa. Tentunya, peserta didik tetap dibimbing dan diperhatikan oleh guru secara langsung.

Di samping itu, memberikan pengalaman langsung pada peserta didik. Pembelajaran pada tahap ini adalah mendekatkan diri dengan alam atau pembelajaran berbasis kearifan lokal. Dengan begini, peserta didik akan makin akrab karena dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajarnya.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengajar jenjang PAUD di TK Tarbiyatul Athfal 01 Gonoharjo, Kec Limbangan, Kab Kendal, diberlakukannya Kurikulum Merdeka membuat pendidik saling bekerja sama menyiapkan sistem pembelajaran semenarik mungkin supaya peserta didik tidak mudah bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan