Mengenal Filosofi dari Motif-Motif Baju Batik Kerja Khas Nusantara, Penuh Makna dan Sejarah

Motif kawung merupakan salah satu motif batik yang paling terkenal dari Yogyakarta.

Motif batik ini berbentuk bulatan-bulatan yang menyerupai buah kawung atau aren yang disusun secara geometris.

Dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun secara geometris ini memiliki arti filosofis sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia. Motif ini diharapkan agar manusia tidak melupakan asal-usulnya. 

Selain itu, motif batik kawung juga dikenal dengan llambang keperkasaan dan keadilan. 

Itulah alasan mengapa dahulu, batik kawung hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja, seperti pejabat kerajaan.

9. Tujuh Rupa

Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terkenal sebagai pengrajin dan pusat batik di Indonesia. 

Kota Pekalongan banyak menghasilkan berbagai motif batik yang elegan. Batik Tujuh Rupa merupakan Batik Pesisir yang paling kaya akan warna asal Pekalongan.

Ciri khas batik tujuh rupa adalah didominasi motif tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain motif bunga yang cerah, ciri khas yang lain dari batik Pekalongan adalah juga memiliki motif garis dan juga titik pada setiap hasil kerajinan batik tersebut.

10. Lasem

Batik Lasem merupakan motif batik yang berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 

Lasem diyakini sebagai daerah yang pertama kali menerima kedatangan warga China di Nusantara pada zaman Laksamana Cheng Ho.

Batik ini berbeda dari motif daerah pesisir lainnya. Motif ini memiliki warna yang mencolok. Selain itu memiliki gaya kombinasi yang pas antara China dengan Jawa. 

Batik ini merupakan kombinasi dan akulturasi dari dua budaya. Batik Lasem cenderung didominasi dengan warna merah yang kental dengan nuansa oriental.

Nah, itulah filosofi dari motif-motif baju batik kerja khas nusantara, yang penuh makna dan sejarah. Semoga bermanfaat!(*)