Bupati-Wabup Pecah Kongsi

Ilustrasi-ISTIMEWA-

KAJEN - Suhu politik di Kabupaten Pekalongan menghadapi persiapan Pilkada Serentak tahun 2024 terus menghangat. Beberapa nama yang berminat mencalonkan sebagai bupati atau wakil bupati pun bermunculan. 

Dari sekian nama yang berminat, tak satupun yang berminat melalui jalur independen atau perseorangan. Terbukti, hingga waktu pendaftaran perseorangan ditutup, tak ada yang mendaftar. 

Dengan ditutupnya jalur perseorangan, mereka yang berminat mencalonkan bupati/wakil bupati akan berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan dari partai. Makanya ramai bersliweran informasi terkait dukung mendukung calon hingga koalisi partai politik (Parpol). 

Diantaranya informasi dan prediksi yang disampaikan 2 aktivis ini, Mustofa Amin dan Slamet Apriyadi alias Adiboy saat ditemui di tempat berbeda, kemarin.

Mustofa Amin misalnya. Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB) ini menilai, dari sekian banyak nama yang muncul dan sudah mendaftar menjadi calon bupati ataupun wakil bupati ke partai politik, ia hanya menyoroti 2 nama. 

Siapa pak? "Ini pengamatan saya lho mas. Yang saya perhatikan selama ini pergerakan Ibu Fadia yang saat ini manjbat sebagai Bupati Pekalongan, dan Pak Riswod (Riswadi) yang juga masih menjabat sebagai Wakil Bupati. Kenapa? Karena di Pilkada kali ini saya prediksi terjadi pecah kongsi. Keduanya akan maju dalam Pilkada tidak berpasangan lagi melainkan memiliki pasangan sendiri-sendiri," jawabnya. 

Yang menariknya lagi, mereka berdua merupakan ketua partai. Fadia ketua DPD Partai Golkar dan Riswod (Riswadi) Ketua DPC PDI Perjuangan.

Dan yang tak kalah menarik untuk diperhatikan, lanjut Mustofa, langkah dan pergerakan keduanya. Fadia dengan gerbang Partai Golkar terkesan sangat aktif. Terbukti, hampir semua partai dia jajaki untuk berkoalisu. Tak heran jika anak penyanyi kondang A Rafiq ini sudah lebih dulu mendapatkan bakal calon wakil bupati yang mendampinginya dalam Pilkada 2024 yakni Sukirman. 

"Inikan juga mengisyaratkan bahwa Golkar akan berkoalisi dengan PKB. Ya walau rekom belum turun, tapi saya yakin rekom PKB akan turun ke pasangan Fadia Sukirman," katanya. 

Sementara langkah dan pergerakan beda ditunjukkan Riswadi alias Riswod yang merupakan Wakil Bupati Incumbent.

Dijelaskan Mustofa, sampai saat ini Riswod terkesan tenang dan pasif. Dia tidak ikut-ikutan bakal calon yang lain dengan mendaftar ke partai lain.  Bahkan ke partainya sendiri, ia tak ikut mendaftar. Namun, Mustofa  meyakini Riswod tetap mendapatkan rekom meski tak mendaftar.

"Bagaimanapun pak Riswod itu ketua PDI Perjuangan. Dia orang nomor satu di partai berlambang banteng moncong putih. Jadi saya prediksi pak Riswod tetap maju dan akan mendapatkan rekom dari DPP PDI Perjuangan," terangnya. 

Namun yang menjadi pertanyaan, lanjut Mustofa, perolehan suara PDI Perjuangan di Pileg kemarin hanya 8 suara. Padahal persyaratan parpol agar bisa mengajukan pasangan calon yakni memiliki keterwakilan 9 kursi dewan. Artinya, PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain. 

"Berbagai info saya peroleh, tapi perlu kami perdalam dulu ya," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan