Ketika KH Subki Masyhadi Pekalongan Memberi Catatan Tambahan pada Kitab KH Ali Maksum Krapyak Yogyakarta

Kitab KH Ali Maksum Krapyak-Shopee-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Artikel ini akan membahas tentang sebuah kisah menarik, kisah ketika KH Subki Masyhadi Pekalongan memberi catatan tambahan pada kitab KH Ali Maksum Krapyak.

Pada tanggal 9 September 1933 M silam di Pekalongan lahir seorang yang kelak menjadi kyai besar, beliau adalah sosok dibalik berdirinya Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba'ul Falah Wali Sampang.

Ayahnya bernama KH. Masyhadi adalah keturunan dari Sunan Gunung Djati, dan ibundanya yang bernama Ibu Hj. Mastiah (setelah haji berganti nama menjadi Hj. Zakiyah) masih keturunan wali agung yang makamnya di Wonobodro, yakni Ki Ageng Pekalongan.

BACA JUGA:Inilah Beberapa Fadhilah Qasidah Burdah dan Cara Penggunaannya dalam Kitab KH Subki Masyhadi Pekalongan

BACA JUGA:Menilik 3 Makam Kyai Besar di Pekalongan, Masyhur Memiliki Ilmu yang Luas dan Dihormati Ulama Lain

Ya, beliau adalah KH. Ahmad Subki Masyhadi, sosok ulama alim yang sangat produktif dalam menulis kitab. Lebih dari 100 judul kitab yang sudah beliau tulis.

Pendidikan awal Kyai Subki didapatkan langsung dari ayahandanya, KH. Masyhadi. Ayahnya adalah ulama alim yang tegas dan disiplin.

Kemudian saat remaja Kyai Subki melanjutkan pendidikannya ke beberapa pondok pesantren di Jawa, di antara guru-guru beliau adalah Mbah Kyai Maksum (Lasem), Mbah Kai Abdullah Zaeni (Demak), dan KH. Noer Fatoni (Kendal).

Gemblengan dari ayah dan para gurunya tersebut membuat Kyai Subki menjadi seorang yang memiliki kedalaman ilmu luar biasa.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

BACA JUGA:4 Ratib yang Populer di Indonesia serta Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Terkait Ratib

Melansir dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara" yang disusun oleh tim PCNU Kota Pekalongan, ada sebuah kisah ketika KH Subki Masyhadi Pekalongan memberi catatan tambahan pada kitab KH Ali Maksum Krapyak.

Kyai Ali Maksum adalah pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, sekaligus putra dari guru Kyai Subki, yakni Mbah Kyai Maksum Lasem. Kyai Ali juga pernah menjadi Rais Aam PBNU pada tahun 1980-1984.

Seperti yang kita tahu, Kyai Ali pernah menulis kitab Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah yang berisi dalil-dalil tentang amalan yang dilakukan kaum Nahdliyyin.

Tag
Share