BPBD Terjunkan Alat Berat Ke Lebakbarang

TERJUNKAN ALAT BERAT - BPBD Kabupaten Pekalongan terjunkan alat berat untuk percepatan penanganan bencana alam di Kecamatan Lebakbarang.-Hadi Waluyo-

LEBAKBARANG - BPBD Kabupaten Pekalongan terjunkan alat berat untuk mempercepat penanganan longsor dan pasca banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Lebakbarang.

Banjir bandang Sungai Sido di Kecamatan Lebakbarang menyapu pemukiman warga di Desa Sidomulyo. Banjir bandang ini diperparah dengan adanya tebing longsor di wilayah Kutorembet.

Material longsor berupa pohon-pohon besar, tunggak, dan sampah hutan lainnya terbawa arus sungai. Saat melintasi Sungai Sido di Desa Sidomulyo, material longsor ini menghantam Jembatan Sidomulyo hingga arus sungai terbendung. Akibatnya, banjir bah masuk ke pemukiman wargadi pinggiran sungai.

Banjir bandang disertai material longsor pun menerjang sebagian wilayah Desa Sidomulyo. Jembatan dan sejumlah rumah rusak, sawah hingga hewan ternak ikut hanyut tersapu air bah.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (3/4/2024) malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Bermula dari hujan yang mengguyur wilayah Lebakbarang dan sekitarnya sejak siang hingga petang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Alhamdulillah untuk korban jiwa manusia tidak ada. Tapi ada tiga sapi yang hanyut tersapu air bah," kata Sekdes Sidomilyo, Kusnoyo, ditemui di lokasi.

Peristiwa air bah ini berlangsung tidak ada lima menit. Warga sebelumnya sudah berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri beberapa saat sebelum kejadian. Pasalnya, warga mendengar ada suara gemuruh dari arah hulu sungai.

"Suaranya gemuruh sekali dan ada bau tanah menyengat. Warga sudah menduga ada air bah. Jadi sudah menyelamatkan diri dulu. Malam itu mencekam. Pohon-pohon masih tampak berdiri bergerak di sungai," ungkapnya.

Kerusakan juga terjadi pada jembatan Sidomulyo. Bagian tangan-tangan jembatan hancur. Beruntung badan jembatan tidak putus. "Kami gotong-royong membersihkan jembatan sampai tengah malam. Biar akses warga tidak tertutup," ucapnya.

Menurutnya, banjir bandang Sungai Sido juga pernah terjadi pada tahun 1999. Kala itu, satu rumah warga beserta tiga orang penghuninya hanyut terbawa banjir. Dua penghuni itu akhirnya ditemukan meninggal di Sungai Sengkarang di Desa Kayugeritan dan daerah Wonopringgo.

"Rumah rata terbawa banjir bandang di tahun 1999. Tiga orang di dalamnya ikut hanyut. Bapak, ibu dan anaknya. Dua orang ditemukan meninggal dan satu orang hingga saat ini tidak pernah ditemukan," tutur dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo tampak langsung memantau dampak bencana alam di wilayah pegunungan ini. Ia pun mendatangi satu persatu titik bencana di Kecamatan Lebakbarang.

Budi Raharjo mengatakan, bencana alam di Kecamatan Lebakbarang terjadi di Desa Tembelangunung, Desa Kutorembet, dan Desa Sidomulyo, pada hari Minggu, 3 Maret 2024. Akibat hujan lebat tersebut menyebabkan longsor di Desa Kutorembet, Tembelangunung, Sidomulyo dan banjir bandang di Desa Sidomulyo.

Disebutkan, dampak benacana alam itu menyebabkan jalan desa Sidomulyo longsor. Selain itu, banjir bandang di Desa Sidomulyo menyebabkan beberapa rumah warga rusak dan terdampak banjir itu. Rumah yang rusak berat milik Sujarwo. Rumah ini dihuni 5 jiwa. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan