Meningkatkan Kemampuan Pidato Persuasif Melalui Metode Sosiodrama

Dari berbagai penjelasan tentang sosiodrama di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sosiodrama adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang terjadi dalam konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-masalah tersebut melalui sebuah drama.

Melalui metode ini para siswa diajak untuk belajar memecahkan dilema-dilema pribadi yang mendukungnya dengan bantuan kelompok sosial yang anggota-anggotanya adalah teman-teman sendiri.

Dengan kata lain, dilihat dari sudut pandang pribadi, model ini berupaya membantu individu dengan proses kelompok sosial. Tentunya metode sosiodrama memiliki tujuan dan manfaatnya bagi siswa. 

Tujuan sosiodrama bagi siswa antara lain siswa berani mengungkapkan pendapat secara lisan, kemudian memupuk kerjasama diantara para siswa, siswa menunjukan sikap berani dalam memerankan tokoh yang diperankan. 

Selain itu siswa menjiwai tokoh yang diperankan, siswa memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan jalannya sosiodrama yang telah dilakukan, dan melatih cara berinteraksi dengan orang lain.

Sedangkan manfaat sosiodrama adalah siswa tidak hanya mengerti persoalan-persoalan psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia. 

Ikut menangis bila sedih, rasa marah, emosi, dan gembira. Di samping itu, siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.

Berdasarkan pengalaman dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi pidato persuasif dengan metode sosiodrama, siswa sangat antusias dalam melaksanakannya. 

Kemampuan mereka dalam melakukan pidato persuasif juga umumnya mengalami peningkatan. Ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pidato persuasif dengan metode sosiodrama ternyata cukup efektif terhadap peningkatan kemampuan siswa. (*)

 

*) Penulis adalah Guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri 2 Singorojo, Kab Kendal