Strategi Pembelajaran Role Playing Tingkatkan Keaktifan Siswa Kelas 4 MISS Proto 01 Mapel Sains Materi Perubah

Maskanah, S.Pd.I*-dok. istimewa-

Di era yang terus berubah dan berkembang ini, peningkatan kualitas pendidikan di sekolah menjadi esensial untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan global. Namun, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidaklah mudah. Memerlukan strategi dan praktik terbaik yang mampu menjangkau setiap siswa dengan cara yang efektif dan inklusif.

Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pembelajaran menurut Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Terdapat banyak macam jenis strategi pembelajaran yang mana dapat diaplikasikan dalam berbagai cara. Salah satu strategi pembelajaran yang di terapkan pada siswa kelas 4 MISS Proto 01 pada mapel sains materi perubahan wujud benda adalah metode Role playing.

Menurut Kokom Komalasari (2011) Role playing adalah suatu metode penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung pada apa yang diperankan.

Konsep metode role playing ini dikategorikan sebagai metode belajar yang berumpun kepada metode perilaku yang diterapkan dalam kegiatan pengembangan. Karakteristiknya adalah adanya kecenderungan memecahkan tugas belajar dalam sejumlah perilaku yang berurutan, konkret dan dapat diamati.

Metode ini dinilai sangat efektif, mengingat bermain adalah sebagian kehidupan dari anak-anak. Melalui bermain peran ini, siswa mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah. Dengan hal ini materi pembelajaran tersampaikan dengan baik.

Langkah-langkah penerapan Role playing, pertama; Guru menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara bermain dan membuat kelompok. Dalam hal ini, guru membentuk kelompok terdiri dari 9 anak. Kedua; Guru menunjuk siswa serta peran yang akan dimainkan. Dalam hal ini, peran siswa tertulis dikertas yang ditempel didada diantaranya :Padat, gas, cair, mencair, membeku, menguap, mengkristal, menyublim dan mengembun. Ketiga;siswa tampil sesuai dengan peran mereka yang dibantu penjelasan dari guru. Misal, padat menjadi cair, maka dinamakan mencair, maka siswa harus maju sesuai dengan penjelasan tersebut. Keempat; siswa yang belum tampil mengamati dan membuat kesimpulan bersama-sama.

Dalam pengguanaan metode pembelajaran pastilah ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kelebihan yang dimiliki metode bermain peran ini adalah sebagai berikut:

1) Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. 

2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. 

3) Kerja sama anggota kelompok dapat dibina dengan sebaik-baiknya.

4) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.

5) Bahasa lisan dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah cenderung menghabiskan waktu relatif lama, memerlukan kreatifitas tinggi, terkadang terdapat siswa yang malu untuk tampil didepan, kondisi kelas harus tetap dijaga agar kondusif, 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan