Benarkah Setelah Terkena DBD Seseorang Tidak akan terinfeksi lagi? Begini Faktanya

Reporter: Faturahman |

Editor: Wahyu Hidayat |

Rabu , 18 Sep 2024 - 17:09

Benarkah Setelah Terkena DBD Seseorang Tidak akan terinfeksi lagi? Begini Faktanya--Freepik

Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, mengenakan pakaian tertutup serta menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk adalah langkah-langkah efektif yang dapat dilakukan.

Selain itu, pemerintah dan institusi kesehatan terus berupaya dalam program vaksinasi dengue dan penelitian untuk menemukan cara yang lebih baik dalam mencegah infeksi berulang.

Dengan demikian, penting bagi setiap orang untuk memahami bahwa meskipun seseorang telah sembuh dari DBD, risiko infeksi ulang oleh serotipe virus lain masih tetap ada.

Tetap menjaga kebersihan dan mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk adalah hal yang sangat dianjurkan.

Itulah tadi penjelasan mengenai benarkah setelah terkena DBD seorang tidak akan terinfeksi lagi. Semoga bermanfaat, terima kasih.

benarkah setelah terkena dbd seseorang tidak akan terinfeksi lagi? begini faktanya                            radarpekalongan.bacakoran.co - pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai benarkah setelah terkena dbd seorang tidak akan terinfeksi lagi.
demam berdarah dengue (dbd) disebabkan oleh virus dengue yang memiliki empat serotipe berbeda (den-1, den-2, den-3, den-4).
setelah seseorang sembuh dari dbd, tubuhnya akan membentuk kekebalan terhadap serotipe virus yang telah menginfeksi, tetapi hanya pada serotipe tersebut.
artinya, jika seseorang sudah terkena infeksi dbd dari satu serotipe, ia masih bisa terinfeksi ulang oleh serotipe lain.
baca juga:inilah 5 manfaat minyak jagung untuk kesehatan tubuh, apa saja?
baca juga:inilah manfaat baik dari pola tidur yang cukup untuk kesehatan tubuh, apa saja?
infeksi ulang oleh serotipe yang berbeda tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah, seperti demam berdarah dengue berat atau sindrom syok dengue.
hal tersebut disebabkan oleh fenomena yang disebut antibody-dependent enhancement (ade), di mana antibodi yang terbentuk dari infeksi pertama justru dapat memperparah respons tubuh terhadap serotipe virus dengue yang berbeda.
meskipun begitu, infeksi dbd tidak berarti seseorang akan mengalami penyakit ini setiap kali terinfeksi ulang.
ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa parah gejala yang muncul, termasuk usia, kondisi kesehatan umum dan respons imun tubuh.
baca juga:khasiat menjaga pola tidur dan istirahat cukup bagi kesehatan, berikut diantaranya
baca juga:apa yang perlu dilakukan saat sedang stress? berikut beberapa cara mudah mengatasi stress
oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada terhadap gigitan nyamuk aedes aegypti yang menjadi vektor utama penyebaran dbd, terutama di daerah endemik.
pencegahan tetap menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko infeksi.
menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, mengenakan pakaian tertutup serta menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk adalah langkah-langkah efektif yang dapat dilakukan.
selain itu, pemerintah dan institusi kesehatan terus berupaya dalam program vaksinasi dengue dan penelitian untuk menemukan cara yang lebih baik dalam mencegah infeksi berulang.
baca juga:berikut manfaat buah jeruk untuk beberapa penyakit kronis dan pencegahannya, ingin tahu?
baca juga:inilah manfaat buah jeruk yang baik bagi tubuh menurut para ahli, mau tahu apa saja?
dengan demikian, penting bagi setiap orang untuk memahami bahwa meskipun seseorang telah sembuh dari dbd, risiko infeksi ulang oleh serotipe virus lain masih tetap ada.
tetap menjaga kebersihan dan mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk adalah hal yang sangat dianjurkan.
itulah tadi penjelasan mengenai benarkah setelah terkena dbd seorang tidak akan terinfeksi lagi. semoga bermanfaat, terima kasih.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Pekalongan 20 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan