Tumbuhkan Minat Anak pada Batik, Museum Batik Pekalongan Gelar Lomba Nyolet

SERU - Keseruan lomba Nyolet batik untuk anak-anak yang digelar Musuem batik Pekalongan, Selasa (17/9/2024).-DWI FUSTI HANA PERTIWI -

KOTA - Sebagai upaya menumbuhkan kecintaan anak pada batik, Museum Batik Pekalongan menyelenggarakan lomba "Lomba Nyolet Batik" tingkat taman kanak-kanak se-Kota Pekalongan, Selasa (17/9/2024).

Kepala Bidang Pariwisata Dinparbudpora Kota Pekalongan, Retno Purnomo mengatakan, dalam rangka menyambut hari batik nasional tahun 2024, pihak musuem batik Pekalongan bakal menggelar sejumlah kegiatan menarik.

"Dalam tiga hari ke depan. Museum batik akan menggelar sejumlah kegiatan pembelajaran batik yang di khususkan mulai dari taman kanak-kanak, SMP, SMA bahkan umum untuk belajar membatik," jelas dia.

Melihat antusias para peserta, pihaknya menilai bahwa kegiatan kali ini lebih variatif di bandingkan tahun sebelumnya. Nampak dari para peserta yang kategorinya anak-anak ini, lihai mewarnai bagian-bagian kain batik dengan menggunakan kuas yang telah dicelupkan ke pewarna batik dengan baik.

"Melihat perkembangan saat ini anak-anak mulai menyukai batik dengan belajar Nyolet ini cukup bagus. Berharap kedepan anak-anak inilah yang akan meneruskan mencintai batik. Melalui lomba ini diharapkan juga muncul kesenangan dan minat untuk lebih mendalami batik dimulai dari usia dini," harapnya.

Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Nurhayati Sinaga menyampaikan bahwa lomba "Nyolet Batik" tingkat taman kanak-kanak ini diikuti 50 peserta dari satuan-satuan pendidikan anak usia dini se- Kota Pekalongan.

"Lomba itu sebagai wahana untuk mengenalkan batik pada anak usia dini dengan cara yang lebih menyenangkan, yakni mewarnai dengan gambar motif batik. Nampak mereka juga antusias mengikuti setiap proses nya," katanya.

Sementara itu Tamakun di dampingi Muh Falahi selaku juri dalam kegiatan tersebut mengatakan Nyolet memiliki teknik tersendiri baik dari bahan, alat maupun penggunaannya.

"Anak-anak sekarang sudah mulai mengenal batik melalui media yang mereka sukai. Salah satunya dengan Nyolet, mereka tampak luar biasa padahal teknik ini terbilang perlu kesabaran dan konsentrasi tinggi," katanya.

Para peserta juga tampak mahir dalam mencampurkan warna yang disediakan. "Mereka mampu mencampur warna menjadi warna tersier hingga gradasi. Yang bisa dibilang sulit untuk diterapkan pada media Nyolet cair," jelasnya.

Melalui ini, pihaknya berharap dengan melihat kesadaran akan sulitnya membuat batik tersebut masyarakat lebih mencintai dan menghargai batik yang sesungguhnya.

Perlu diketahui, selain lomba Nyolet yang di gelar untuk anak TK/RA ini kedepan musuem batik Pekalongan juga akan menggelar lomba membatik untuk tingkat SD/MI hingga tingkat SMA/SMK se- Kota Pekalongan. (Adv/ap3)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan