Beasiswa Bagi Pelaku Usaha Batik

Selasa 20 Aug 2024 - 19:40 WIB
Reporter : malikha
Editor : Hendri

PEKALONGAN - Dalam rangka mencetak para pengusaha batik yang kreatif dan inovatif, ITSNU Pekalongan memberikan 30 beasiswa bagi pelaku usaha batik untuk berkesempatan mengenyam pendidikan di Program Studi (Prodi)  Kriya Batik dengan skema MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Kerjasama.

Demikian disampaikan Wakil Rektor I ITSNU Pekalongan Ali Imron saat membuka acara Pameran Karya dan Fashion Show Tugas Akhir di Aula Gedung B ITSNU Pekalongan, kemarin.

Dalam kegiatan tersebut dipamerkan hasil karya seni yang mengangkat batik sebagai warisan leluhur yang bisa disaksikan masyarakat umum. Serta fashion show tugas akhir mahasiswa dengan juri dari Kaprodi Kriya Batik Mursidah, Nayla Syarief dari DESMOKA (Desainer Mode Kota Pekalongan) serta Munafah Asip Kholbihi dari Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Pekalongan.

Dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dihadiri oleh para mitra kerjasama seperti Gemah Sumilir, Rumah Batik TBIG, dari SMK-SMK di Pekalongan dan Batang, serta para alumni.

“Kami berkolaborasi dengan para mitra kerjasama untuk branding Prodi Kriya Batik agar daya saing mahasiswa lulusan tidak hanya nasional tapi juga internasional. Disediakan 30 kuota beasiswa di Prodi Kriya Batik untuk para SDM pelaku usaha batik”, lanjutnya.

Salah satu tuntutan di perguruan tinggi saat ini adalah mahasiswa bisa melahirkan output berupa karya dan harus dipamerkan. Ali Imron menambahkan, saat ini dunia batik dan fashion harus mengoptimalkan strategi marketing 9P, yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidance, People Opinion, dan Political Power. 

“Hal ini penting untuk mencapai tujuan dalam marketing mix yang efektif dan efisien,” tambahnya.

Harapan dari digelarnya Pameran Karya Tugas dan Fashion Show Tugas Akhir ini, lanjut Ali Imron adalah agar mahasiswa semakin bersemangat untuk berkreasi dan berinovasi dalam dunia batik dan fashion. 

“Dan bagi masyarakat agar bisa lebih mengapresiasi karya seni batik sebagai warisan budaya Pekalongan serta identitas batik ini bisa lebih besar lagi tidak hanya nasional tetapi sampai internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Dekabita (Desain Kreatif dan Bisnis Digital) Andri Nur Cahyo menuturkan, pameran karya ini merupakan pameran akademis yang menjadi agenda tahunan oleh Himpunan Mahasiswa Kriya Batik sebagai wadah dan ajang pamer karya-karya tugas mata kuliah dan khusus fashion show untuk mahasiswa semester akhir sebagai gongnya mereka selama perkuliahan. 

“Selain itu, pameran ini juga berfungsi sebagai tes pasar akan penerimaan karya di masyarakat,”  pungkasnya.(Mal)

 

Kategori :