Dalam konteks Jawa, ada istilah "topong rami" yang menggambarkan keadaan di mana seseorang bisa menemukan kedamaian dalam keramaian.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kepekaan batin dapat dikembangkan melalui penciptaan suasana hati yang tenang, yang dapat membantu memurnikan pikiran dan hati.
BACA JUGA:Tak Cuma Makanan, Inilah Penyebab Penyakit Asam Urat Paling Berpengaruh
BACA JUGA:Mau Tahu Makanan yang Sangat Menunjang Gaya Hidup Sehat Setiap Hari? Inilah Beberapa Jenisnya
Jadi, semakin bersih hati seseorang, semakin tinggi kepekaan batinnya terhadap energi dan perasaan di sekitarnya.
Orang yang memiliki kepekaan batin yang tinggi seringkali dapat merasakan atau mengetahui hal-hal tentang orang lain hanya dengan mendengarkan suara atau merasakan energi yang terpancar dari mereka.
Hal tersebut bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan, namun lebih sebagai pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan orang lain.
Kepekaan batin ini juga dapat menjadi penunjuk arah bagi seseorang dalam memahami dirinya sendiri secara lebih mendalam.
BACA JUGA:Inilah Jenis Makanan yang Menunjang Pola Hidup Sehat bagi Pemula, Ingin Tahu Apa Saja?
BACA JUGA:Mau Tahu Tutorial untuk Memulai Gaya Hidup yang Sehat yang Jarang Diketahui? Ini Beberapa Caranya
Hal ini mencerminkan bahwa proses spiritualitas tidak hanya terbatas pada ritual atau amalan, tetapi lebih kepada transformasi batiniah yang bertujuan untuk dapat menemukan kedamaian dan kebenaran dalam diri sendiri.
Jadi, kesimpulannya, kepekaan mata batin adalah hasil dari introspeksi dan pengabdian yang konsisten kepada Tuhan, yang memungkinkan seseorang untuk melihat dan merasakan dengan lebih dalam dari sekadar yang terlihat di permukaan.
Hal tersebut adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kesadaran diri yang tinggi dan komitmen untuk terus mengembangkan hubungan batin dengan Tuhan dan ciptaan-Nya.
BACA JUGA:Inilah 2 Cara Untuk Menerapkan Pola Hidup yang Sehat bagi Pemula, Catat Beberapa Poin Berikut!
Itulah tadi penjelasan mengenai beberapa cara sederhana melatih kepekaan batin menurut primbon Jawa. Semoga bermanfaat, terima kasih.(*)