Korban Senam Sehat Berhadiah Lapor Polisi

Jumat 26 Jul 2024 - 00:09 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Rony Coy

KAJEN - Korban even Senam Sehat Berhadiah di Lapangan Desa Gandarum, Khotijah (57), warga Desa Kutorejo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, akhirnya resmi melaporkan kasus yang dialaminya ke Polres Pekalongan.

Khotijah resmi mengadukan kasus yang dialaminya ke Polres Pekalongan pada tanggal 8 Juli 2024. Ia berharap, pihak penyelenggara even senam sehat berhadiah dengan hadiah utama sepeda motor tersebut bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Khotijah sendiri tak mengira jika even itu akan bermasalah. Sebab, acara itu dihadiri pejabat tinggi di Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, ia awalnya merasa senang.

Bagaimana tidak, saat mengikuti senam sehat dengan membayar kupon tersebut dirinya mendapatkan hadiah undian utama, yakni sebuah motor baru senilai Rp 19,9 juta.

Bahkan, pemberian hadiah diserahkan langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Sabtu (8/6/2024), di Lapangan Desa Gandarum. Namun, hingga Kamis (25/7/2024), motor tak kunjung datang, meskipun ia telah membayar pajak hadiah sebesar Rp 4 juta.

Khotijah ditemui Radar di rumahnya menceritakan bagaimana dirinya awalnya senang mendapatkan hadiah dari panitia senam sehat di Desa Gandarum, Kecamatan Kajen pada Sabtu (8/6/2024) lalu itu. Senam berbayar itu, ia membeli tiga kupon yang masing-masing dibeli Rp 15 ribu perkuponnya.

"Saya beli tiga kupon, dan salah satunya dapat hadiah utama motor Honda Beat baru. Anak saya yang maju, naik panggung," ungkapnya.

Saat penyerahan secara simbolis, anaknya yakni Titin Agustina (36) yang menerima kunci motor di atas panggung.

Menurut Titin, penyerahan hadiah utama berupa motor baru tersebut diserahkan oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, didampingi Kepala Desa Gandarum, Agus Suyudono.

"Saat itu ya senang, dapat hadiah motor baru. Malah yang nyerahin kunci Ibu Bupati," kata Titin.

Namun, usai acara tersebut, motor belum bisa dibawa pulang, dengan alasan aki motor belum dipasang. Selain itu, ada persoalan antara pihak dealer dengan panitia yang belum clear. Jika persoalan sudah clear, motor baru akan diantarkan ke rumahnya.

Selang tiga hari usai memenangkan undian itu, ibunya membayar pajak hadiah sebesar Rp 4 juta ke panitia penyelenggara yakni sebuah Event Organisasi (EO). "Disuruh bayar pajak dulu. Ibu saya bayar pajak ke salah satu panitia yakni Pak Nurudin, disaksikan Pak Babinsa dan Pak Kades, empat juta," kata Titin.

Namun, hingga saat ini, motor hadiah itu tidak kunjung diberi. "Sampai saat ini belum menerima motor, sudah sebulan lebih. Ya saya kecewa," katanya.

Kisahnya ini kemudian viral di sosial media. Pihak keluarga sebelumnya telah melakukan upaya menemui kepala desa dan pihak panitia. Namun, keduanya saling lempar.

Hingga akhirnya persoalan ini diadukan ke Polres Pekalongan pada Senin (8/7/2024) lalu. "Ya kami sudah beberapa kali meminta panitia maupun kades untuk menyelesaikan soal itu. Tidak ada titik temu, ya akhirnya saya laporkan ke polisi," ujar dia.

Kategori :

Terkait